Penulis Utama | : | Grace Kalpika Taruli Siagian |
NIM / NIP | : | S582008003 |
Latar belakang: Sindrom ovarium polikistik (SOPK) adalah kelainan endokrin paling umum yang
berkaitan dengan genetik, gaya hidup, lingkungan, paparan androgen, obesitas, dan kelainan
metabolik, mencetuskan stres oksidatif dan menyebabkan resistensi insulin, inflamasi kronis, dan
hipoandrogenemia. Tatalaksana SOPK saat ini belum menghasilkan luaran yang maksimal, dengan
efek samping serta biaya yang lebih tinggi sehingga Moringa oleifera, Lam. (MO) sebagai
fitofarmaka menjadi pilihan terapi adjuvan untuk diteliti dalam manajemen SOPK.
Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak Moringa oleifera, Lam. terhadap ukuran folikel
terbesar ovarium dan kadar Follicle Stimulating Hormone (FSH) pasien SOPK.
Metode: Penelitian eksperimental dengan rancangan pre-test post-test control group design. Sampel
berjumlah 22 pasien SOPK yang diambil secara purposive sampling, dibagi menjadi kelompok
kontrol (modifikasi gaya hidup) dan perlakuan (modifikasi gaya hidup dan ekstrak MO), masing-masing berjumlah 11 orang. Ekstrak MO diminum 2 kapsul (1000 mg) per hari selama 12 minggu.
Parameter yang dinilai berupa ukuran folikel terbesar ovarium pada hari ke-12 siklus menstruasi dan
kadar FSH darah pada hari ke-2 siklus menstruasi sebelum dan sesudah pemberian ekstrak MO.
Analisis data menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk dan uji beda kelompok dengan uji T-Test
dan uji Mann-Whitney.
Hasil: Ukuran folikel ovarium pada kelompok perlakuan didapatkan rata-rata pre-test sebesar
6,564±1,806 mm dan post-test sebesar 12,291±1,516 mm (p=0,000), menunjukkan ada peningkatan
signifikan pada ukuran folikel ovarium sesudah diberikan ekstrak MO. Kadar FSH pada kelompok
perlakuan mengalami peningkatan signfikan pada rerata pre-test dan post-test (2,951±1,025 IU/mL
vs 7,491±1,158 IU/mL; p=0,000). Hasil uji beda didapatkan peningkatan signifikan pada ukuran
folikel ovarium dan kadar FSH darah (p=0,000) pasien SOPK yang diberikan MO. Hasil uji beda
menunjukkan perbedaan yang signifikan ukuran folikel ovarium dan kadar FSH darah antara
kelompok kontrol dan perlakuan (p=0,000 dan p=0,032), dengan perbedaan selisih (Δ) yang
signifikan pada ukuran folikel, namun tidak signifikan pada kadar FSH (p=0,000; p=0,093)
Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun Kelor (Moringa oleifera, Lam.) terhadap
ukuran folikel ovarium dan kadar FSH darah pasien dengan SOPK, sehingga berpotensi sebagai
terapi adjuvan SOPK untuk dikembangkan.