×
Nabila Isa Baasyir, K5119041. Dosen Pembimbing I : Sugini, S.Pd., M.Pd., Dosen Pembimbing II : Dewi Sri Rejeki, S.Pd.,M.Pd. PERAN GURU wali kelas TERHADAP PERILAKU ADAPTIF ANAK AUTIS DI SEKOLAH INKLUSI KELAS 5 SD
AL FIRDAUS TAHUN AJARAN 2022/2023. Skripsi, Keguruan dan Ilmu Pendidikan Fakultas Universitas Sebelas Maret Surakarta Januari 2024.
Anak autis memiliki hambatan perilaku yang berbeda dengan anak pada umumnya. Hambatan yang dialami anak autis adalah munculnya perilaku non adaptif. Di SD Al Firdaus sebuah kasus anak autis yang tidak bisa membaur dengan teman yang biasa, namun dikelas lain terdapat anak autis yang dapat berbaur dengan teman yang normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran wali kelas terhadap perilaku adaptif anak autis di sekolah Inklusi kelas 5 SD AL Firdaus Tahun ajaran 2022/2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Informan dalam penelitian ini adalah siswa autis kelas V dan wali kelas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan teknik uji keabsahan data berupa triangulasi metode dan triangulasi teori. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data model Miles dan Huberman, di mana aktivitas dalam data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai datanya jenuh. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan telah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa siswa autis di kelas 5 SD Al Firdaus mampu berperilaku adaptif dengan baik. Hanya saja terdapat bantuan satu permasalahan yakni masalah pencernaan pada salah satu siswa autis di kelas 5, sehingga memerlukan guru. Peran yang dilakukan HRT di dalam kelas diantarinya yaitu sebagai komunikator, motivator, pembimbing pengembangan sikap, mediator, mengembangkan pembelajaran serta sebagai evaluator. Sedangkan upaya yang dilakukan HRT dalam perilaku adaptif siswa autis di dalam kelas di antaranya yaitu, mengajak siswa autis berkomunikasi secara rutin agar terciptanya keharmonisan di dalam kelas, selalu melibatkan siswa autis dalam kelompok sehingga siswa autis dapat bersosialisasi dengan baik dan memiliki kepercayaan diri, memberi contoh yang baik kepada siswa reguler agar selalu membantu siswa autis, menegur dan mentransmisikan hal yang benar jika siswa autis melakukan kesalahan atau perilaku yang kurang tepat, mengatur tempat duduk agar siswa autis tetap dekat dengan GPK, sebagai mediator antara orang tua, GPK, dan siswa baik dalam menentukan target pembelajaran atau jika terdapat masalah dengan siswa autis.