Kaprolaktam (CPL) adalah senyawa organik dengan rumus C6H11NO yang utamanya digunakan untuk sintesis serat atau resin nylon-6. Pabrik kaprolaktam dengan kapasitas 40.000 ton/tahun dirancang untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan sebagian diekspor ke Malaysia, Singapura, Thailand, dan India. Satu kilogram kaprolaktam yang dihasilkan membutuhkan sikloheksanon oksim sebesar 1,0724 kg dan etanol sebesar 0,0371 kg, serta menghasilkan limbah cair sebanyak 0,1095 kg. Pabrik direncanakan beroperasi pada tahun 2026 di Kawasan industri Gresik, Jawa Timur.
Kaprolaktam dihasilkan dari reaksi isomerisasi senyawa sikloheksanon oksim dengan etanol sebagai senyawa pembantu pengaktif katalis niobia silica. Reaksi pembentukan merupakan reaksi eksotermis. Reaksi berlangsung di dalam reaktor fixed bed multitube pada suhu 400°C dan tekanan 1,013 bar dengan konversi 99%. Pemisahan produk dilakukan dalam kondenser parsial, lalu dikristalkan dengan kristaliser. Pemurnian produk dilakukan dengan centrifuge lalu dikeringkan dengan rotary dryer untuk mengurangi kadar cairan dalam produk hingga kemurnian 99,95%.
Pabrik ini menggunakan air yang diperoleh dari air laut Selat Madura dengan kebutuhan total air termasuk air pendingin, air umpan boiler, air konsumsi umum dan sanitasi sebesar 0,0095 m3/kg produk, superheated steam pada suhu 200°C dan tekanan 1 bar sebanyak 0,35 kg steam/kg produk, dan superheated steam pada suhu 425°C dan tekanan 20 bar sebanyak 0,83 kg steam/kg produk, bahan bakar High Speed Diesel sebanyak 0,0093 L HSD/kg produk, bahan bakar Industrial Diesel Oil sebanyak 0,023 L IDO/kg produk, udara tekan pada tekanan 2,5 bar sebesar 0,07 m3 udara/kg produk, udara kering sebesar 1,16 kg/kg produk, pengadaan dowtherm A sebanyak 37,87 kg/kg produk, dan kebutuhan listrik sebesar 0,14 kW/kg produk. Pengujian kualitas bahan baku dan produk dilakukan dalam laboratorium untuk memastikan mutu sesuai spesifikasi yang diharapkan.
Pabrik kaprolaktam memiliki bentuk usaha Perseroan Terbatas (PT) dengan nama PT Caprolactam International. Struktur organisasi yang diterapkan adalah garis dan staff. Pabrik ini memiliki karyawan sebanyak 148 orang yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift. 
Pabrik kaprolaktam membutuhkan modal total sebesar Rp787.685.796.174,09 dengan pembangunan selama 2 tahun dan 10 tahun untuk perhitungan keekonomian umur pabrik. Biaya produksi pabrik profitablitas non-discounted menunjukkan nilai Cummulative Cash Ration (CCR) sebesar 3,15, Rate of Return on Investment (ROROI) sebesar 57,75% dan Cumulative Cash Position (CCP) sebesar Rp1.840.140.701.558,24. Berdasarkan analisis profitabilitas discounted diperoleh nilai Present Value Ratio (DCFROR) sebesar 22,46%, dan Net Present Value (NPV) sebesar Rp722.025.782.832,01. Hasil evaluasi risiko yaitu Break Even Point (BEP) sebesar 49,60%, dan Shut Down Point (SDP) sebesar 31,12%. Dari hasil analisis ekonomi, dapat disimpulkan pabrik ini layak untuk didirikan.