Latar Belakang:
Penuaan ekstrinsik adalah penuaan yang disebabkan oleh photoaging, gaya hidup, merokok, stres dan polusi udara. Penuaan ekstrinsik ditandai dengan penurunan sintesis kolagen, penipisan lapisan dermal, kerusakan DNA dan peningkatan ROS. Eksosom ADSVF dan AD-SVF mampu memperbaiki jaringan yang rusak dan diharapkan dapat memperbaiki proses penuaan melalui peningkatan deposisi kolagen dan ketebalan dermis.
Tujuan: 
Mengetahui perbandingan efek eksosom AD-SVF dan SVF terhadap peningkatan deposisi kolagen dan ketebalan dermis pada kulit tikus model photoaging.
Metode:
Metode penelitian adalah eksperimental laboratorik post-test only group design dengan membandingkan deposisi kolagen dan ketebalan dermis. Sampel 28 ekor tikus dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kontrol negatif (W1), kontrol positif induksi sinar UVB (W2), induksi sinar UVB dan AD-SVF (W3) serta induksi sinar UVB dan eksosom AD-SVF (W4). Metode isolasi eksosom menggunakan automatic fraction collector (AFC) Izon 100 ®
dan analisa eksosom menggunakan nanoparticle tracking analysis (NTA). Analisa data diukur menggunakan software image J, kemudian uji statistik menggunakan uji Anova.
Hasil Penelitian:
Deposisi kolagen dan ketebalan dermis tertinggi didapatkan pada kelompok induksi sinar
UVB dan eksosom AD-SVF. Uji Anova pada deposisi kolagen dan ketebalan dermis
didapatkan hasil signifikan (p<0>hoc LSD. Pada uji post hoc LSD menunjukkan hasil signifikan pada kelompok induksi
sinar UVB dan eksosom AD-SVF (W4) terhadap kelompok perlakuan lainnya.
Kesimpulan:
Injeksi subkutan eksosom AD-SVF terbukti paling efektif dalam meningkatkan deposisi kolagen dan ketebalan dermis pada kulit tikus model photoaging.