Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyelesaian tindak pidana penipuan melalui pendekatan restorative justice serta hambatan yang dialami kepolisian di Kepolisian Resor Purworejo. Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris yang bersifat deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung dari lapangan berupa observasi dan wawancara serta data sekunder seperti buku, jurnal, dan peraturan perundang-undangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah Teknik analisis data deduktif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penyelesaian tindak pidana penipuan melalui pendekatan restorative justice di Kepolisian Resor Purworejo telah diterapkan dan telah sesuai dengan Surat Edaran Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 8/VII/2018 serta Peraturan Kepolisian Negara Reoublik Indonesia Nomor 8 Tahun 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelesain tindak pidana melalui pendekatan restorative justice masih sedikit jika dibandingkan dengan seluruh kasus penipuan yang masuk. Dalam penyelesaian tindak pidana penipuan melalui pendekatan restorative justice di Kepolisian Resor Purworejo mengalami hambatan. Hambatan tersebut berupa hambatan dalam segi aturan yakni belum ada keseragaman aturan yang menyebabkan beragam praktik penerepan restorative justice pada masing-masing lembaga penegak hukum serta hambatan dalam segi pelaksanaan yakni kesulitan mendatangkan pihak keluarga pelaku yang berada di luar kota, namun hambatan tersebut bukanlah hambatan yang berarti. Penyelesaian tindak pidana penipuan melalui pendekatan restorative justice di Kepolisian Resor Purworejo tetap dapat terlaksana dengan baik dan berjalan dengan lancar.