Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prosa bertajuk Kunjarakarna Dharmakathana gubahan Mpu Dusun yang ditulis di abad 13 masa pemerintahan kerajaan Majapahit. Obyek peneltian ini adalah aspek bunyi bahasa dan aspek kebahasaan yang menyangkut penggunaan gaya bahasa maupun pilihan kata oleh Mpu Dusun dalam karyanya naskah prosa Kunjarakarna Dharmakathana.

Tujuan penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan leksikal (diksi), 2) karakteristik gaya bahasa, 3) wujud satuan lingual yang membentuk citraan, 4) mendespkripsikan aspek-aspek bunyi bahasa, 5) mendeskripsikan nilai-nilai spiritual dalam prosa Kunjarakarna Dharmakathana gubahan Mpu Dusun. Data di dalam penelitian ini berupa tuturan-tuturan yang di dalamnya terdapat aspek stilistika sesuai dengan fokus penelitian. Pengambilan data menggunakan teknik simak dan catat. Analisis data yang dilakukan menggunakan metode padan ekstralingual.

Berbagai jenis gaya bahasa dengan mempergunakan teori stilistika teridentifikasi di dalam prosa ini. Lima jenis gaya bahasa tersebut adalah gaya bahasa perbandingan, pertentangan, sindiran, penegasan, perulangan dan pertautan. Hasil menunjukkan bahwa terdapat gaya bahasa dominan yaitu gaya bahasa Totem Pro Parte dan gaya bahasa Snapshot. Keduanya merupakan gaya bahasa yang tak lazim dipergunakan dalam karya sastra ilmiah prosa, namun ditemukan dalam prosa Kunjarakarna Dharmakathan gubahan Mpu Dusun. Setidaknya terdapat tak kurang dari 25 gaya bahasa dalam prosa Kunjarakarna Dharmakathana yang mengandung unsur estetik, gaya bahasa tersebut menambah keindahan dan mengkonkretkan ide yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Kekhasan pemilihan elemen bahasa dimanfaatkan bersama secara komprehensif oleh Mpu Dusun.

Hasil kajian stilistika terhadap karya sastra prosa Kunjarakarna dapat disimpulkan sebagai berikut. Pola bunyi bahasa yang dominan muncul adalah pola bunyi asonansi, aliterasi dan repetisi mesodiplosis. Kekhasan bunyi tersebut mampu membuat karya sastra gubahan Mpu Dusun menjadi indah. Pemilihan kata leksikal (diksi) meliputi diksi konkret, konotatif dan serapan yang mampu membuat karya sastra prosa ini lebih berbobot terutama pada diksi serapan. Kekhasan pemilihan elemen bahasa yang berupa permainan bunyi, kekhasan diksi, aspek sintaksis semantik dimanfaatkan bersama oleh Mpu Dusun dalam karya sastranya secara komprehensif.