×
Kondisi fisiologis dapat menjadi indikasi yang digunakan untuk mengetahui kesehatan ternak termasuk kuda. Kesehatan kuda juga dapat ditinjau melalui pemeriksaan secara klinis dan riwayat kejadian penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh bangsa, jenis kelamin, umur, dan Body Condition Score (BCS) terhadap kondisi fisiologis kuda serta mengetahui kondisi kesehatan kuda bendi di Kabupaten Klaten. Metode yang digunakan dalam pengambilan data pada penelitian ini adalah survei dan teknik penentuan lokasi dan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 52 ekor kuda bendi dari 28 peternak yang ada di Kabupaten Klaten. Variabel yang diamati pada penelitian ini antara lain kondisi fisiologis meliputi frekuensi denyut jantung, frekuensi respirasi, dan suhu tubuh. Selain itu terdapat parameter kesehatan kuda meliputi warna mukosa, kerontokan rambut, adanya leleran, dan riwayat penyakit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bangsa, jenis kelamin, dan BCS berpengaruh tidak signifikan (P>0,05) terhadap kondisi fisiologis kuda. Parameter umur kuda menunjukkan pengaruh yang signifikan (P<0>0,05) terhadap suhu tubuh kuda. Sebanyak 55,8% kuda memiliki warna mukosa normal. Sebanyak 19,2% kuda yang ditemukan adanya leleran di hidung dan 1,9% di mata. Sebanyak 59,6% kuda mengalami kerontokan rambut. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu semakin tua umur kuda maka akan semakin menurun kondisi fisiologisnya. Pada penelitian ini ditemukan beberapa kuda yang mengalami kerontokan rambut, leleran di hidung dan di mata, serta warna mukosa tidak normal. Riwayat penyakit yang ditemukan pada penelitian ini yaitu colic, bloat, diare, dan influenza.