Terbatasnya jumlah penyuluh pertanian menjadi salah satu permasalahan dalam penyuluhan pertanian. Peranan penyuluh pertanian diperlukan dalam keberdayaan kelompok tani untuk meningkatkan kualitas sumber daya petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan kelompok tani, mengkaji peranan penyuluh pertanian, dan menganalisis hubungan antara peranan penyuluh pertanian dengan keberdayaan kelompok tani di Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik survei. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) yaitu Kecamatan Paranggupito. Metode pengambilan sampel ditentukan dengan teknik proportional random sampling yaitu sebanyak 44 responden. Metode analisis data yang digunakan adalah rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran penyuluh pertanian sebagai motivator dan fasilitator berada pada kategori tinggi, sebagai edukator dan dinamisator berada pada kategori sedang. Keberdayaan kelompok tani dari segi kemandirian, kemampuan kelompok menjalankan fumgsinya, dan kemampuan agribisnis berada pada kategori tinggi. Pada taraf 95% terdapat hubungan yang signifikan antara peranan penyuluh sebagai fasilitator dengan kemandirian kelompok tani, sedangkan sebagai motivator, edukator, dan dinamisator tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan kemandirian kelompok tani. Antara peranan penyuluh sebagai fasilitator terdapat hubungan yang signifikan dengan kemampuan kelompok dalam agribisnis, sedangkan sebagai motivator, edukator, dan dinamisator tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan kemampuan kelompok dalam agribisnis. Terdapat hubungan yang signifikan antara peranan penyuluh sebagai motivator dengan kemampuan kelompok dalam menjalankan fungsinya, antara peranan penyuluh sebagai edukator, fasilitator, dan dinamisator tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan kemampuan kelompok menjalankan fungsinya. Terdapat hubungan yang signifikan antara peranan penyuluh sebagai motivator dan fasilitator dengan keberdayaan kelompok tani, antara peranan penyuluh sebagai edukator, dan dinamisator tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan keberdayaan kelompok tani.