Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh umur terhadap kualitas semen sapi Limousin. Sampel yang digunakan berupa semen segar 6 ekor pejantan sapi Limousin yang terdiri dari 2 kelompok umur yaitu 6 – 7 dan 8 – 9 tahun. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus – Oktober 2023 di Laboratorium Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari dan Laboratorium Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Sebelas Maret. Parameter yang diamati berupa warna, konsistensi, volume (ml), pH, konsentrasi (x10^6/ml), abnormalitas (%), motilitas (%), motilitas before freezing (%), dan motilitas post-thawing (%). Data kualitatif dianalisis menggunakan analisis deskriptif sedangkan data kuantitatif dianalisis menggunakan uji T. Hasil analisis deskriptif menunjukkan presentase kualitas warna dan konsistensi semen pejantan umur 6 – 7 tahun lebih tinggi dibandingkan umur 8 – 9 tahun. Pejantan umur 6 – 7 tahun menghasilkan semen dengan warna dan konsistensi yang lebih baik dibandingkan umur 8 – 9 tahun. Hasil uji T menunjukkan perbedaan umur pejantan tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap pH, abnormalitas, motilitas, motilitas before freezing, dan motilitas post-thawing semen. Pejantan umur 6 – 7 dan 8 – 9 tahun menghasilkan pH, abnormalitas, motilitas, motilitas before freezing, dan motilitas post-thawing semen yang sama. Hasil uji T menunjukkan perbedaan umur pejantan berpengaruh (P<0>  Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pejantan umur 6 – 7 tahun menghasilkan volume dan konsentrasi semen yang lebih baik dibandingkan umur 8 – 9 tahun. Penurunan kualitas semen dari pejantan muda ke tua tidak menurunkan fertilitas spermatozoa segar. Semen mengalami penurunan kualitas pada setiap tahap pembuatan semen beku mulai dari semen segar, cair, dan beku.

This study aims to analyze the effect of age on the Limousin bull semen quality. The samples used were fresh semen from 6 bulls consisting of 2 age groups, namely 6 – 7 and 8 – 9 years. The research was conducted in August – October 2023 at Singosari National Artificial Insemination Center Laboratory and Animal Production Laboratory, Faculty of Animal Science, Sebelas Maret University. The parameter observed were color, consistency, volume (ml), pH, concentration (x106/ml), abnormalities (%), motility (%), before freezing motility (%), and post-thawing motility (%). Qualitative data were analyzed using descriptive analysis while quantitative data were analyzed using the T-test. The result of descriptive analysis showed that bulls aged 6 – 7 years produced higher percentage of semen color and consistency than bulls aged 8 – 9 years. Bulls aged 6 – 7 years produce greater semen color and consistency than bulls aged 8 – 9 years. The T-test result showed that age had no effect (P>0,05) on semen pH, abnormalities, motility, before freezing motility, and post-thawing motility. Bulls aged 6 – 7 and 8 – 9 years produced the same semen pH, abnormalities, motility, before freezing motility, and post-thawing motility. The T-test result showed that age had a significant effect (P<0>