×
Kampung Nelayan Pantai Sari merupakan kawasan terdampak bencana banjir rob terparah akibat kenaikan muka air laut. Hal ini didukung oleh data statistik yang memproyeksikan 80% Kawasan Kota Pekalongan akan terendam air pada tahun 2035. Ditinjau dari kondisi saat ini, Kampung Nelayan Pantai Sari sudah menjadi area semi rawa dimana banyak hunian penduduk yang sudah terendam air dan tidak layak huni. Hal ini diperparah oleh kondisi masyarakat yang memiliki pendapatan terbatas karena bergantung pada hasil tangkapan laut sebagai sumber mata pencaharian utama. Melihat kondisi ini, pada tahun 2023 Kawasan Pantai Sari sudah dicanangkan sebagai Kampung Nelayan Maju (KALAJU) yang merupakan program unggulan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dengan kondisi Kawasan yang rawan bencana dan minimnya kemampuan finansial warga dalam mendirikan huniannya yang layak, Penerapan struktur panggung pada bangunan dapat menjadi strategi adaptif pada Kawasan Kampung Nelayan Pantai Sari di Kota Pekalongan . Strategi ini digunakan untuk mengembangkan fasilitas ekowisata dan juga permukiman pada kawasan yang responsif terhadap kondisi bencana dengan mengoptimalkan keberadaan material lokal dan melibatkan peran warga dalam proses pembangunan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif-kualitatif, dengan beberapa tahapan diantaranya Perumusan masalah, Pengumpulan Data, Peninjauan kepustakaan, Pengolahan Data, Perumusan Konsep perencanaan perancangan dan Transformasi Desain. Hasil dari penelitian ini berupa konsep rancangan fasilitas ekowisata dan permukiman di Kampung Nelayan Pantai Sari yang dapat merespon kondisi bencana banjir rob dan mampu dibangun oleh masyarakat.