×
Latar Belakang: COVID-19 dapat menyebabkan gangguan pernapasan berat dan mempengaruhi berbagai organ, termasuk organ kehamilan seperti plasenta. Kerusakan akut dan masif pada plasenta akibat COVID-19 juga terjadi pada plasenta preeklamsia yang telah mengalami remodeling trofoblas yang tidak adekuat pada arteri spiralis. Salah satu proses utama yang menarik untuk dikaji adalah apoptosis plasenta yang diperparah oleh senesens masif akibat badai sitokin COVID-19. Proses apoptosis ini akan dinilai melalui perbandingan ekspresi caspase-3 pada plasenta
Tujuan: Membandingkan ekspresi caspase-3 plasenta antara preeklamsia dan preeklamsia yang terpapar COVID-19.
Metode: Deskriptif kualitatif dengan pendekatan retrospektif, menggunakan data sekunder yang tersedia di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi, Surakarta.
Hasil: Total 26 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan terlepas eksklusi telah bersedia mengikuti penelitian dan kemudian dibagi ke dalam dua grup yaitu preeklamsia dan COVID-19 dengan preeklamsia. Tiap grup terdiri dari 13 ibu hamil melahirkan baik pervaginam maupun perabdominal, yang memenuhi kriteria klinis dan laboratoris COVID-19 derajat sedang-berat serta kriteria preeklamsia, keduanya menurut kriteria WHO. Karakteristik individu yang dinilai untuk kesepadanan ketiga grup adalah: usia ibu, paritas, indeks massa tubuh, penyakit kronis, cara persalinan, umur kehamilan, berat bayi lahir, skor APGAR, dan luaran janin. Didapatkan perbedaan signifikan ekspresi Caspase-3 plasenta antara preeklamsia dan COVID-19 dengan preeklamsia (p = 0.037, p < 0>Diskusi: Terbukti pada ibu hamil preeklamsia yang kemudian terinfeksi COVID-19 derajat sedang-berat terjadi kerusakan pada plasenta khususnya apoptosis yang masif dan berat yang dicerminkan dari tingginya ekspresi Caspase-3 plasenta.