ABSTRAK Pendahuluan: Data dari NHANES III menunjukkan risiko absolut kematian akibat cardiovascular disease (CVD) selama 10 tahun meningkat 13% pada penderita diabetes melitus (DM) dengan penyakit ginjal. Penurunan aktivitas fisik umumnya terjadi pada pasien diabetic kidney disease (DKD) dan akan meningkatkan faktor risiko terjadinya CVD. Intradialytic aerobic exercise dapat menurunkan faktor risiko terjadinya CVD pada pasien end stage renal disease (ESRD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intradialytic aerobic exercise terhadap tekanan darah, IL-6, dan HS-CRP pada pasien DKD stadium V di RSUD Dr. Moewardi, Surakarta, Jawa Tengah. Metode: Total 16 pasien DKD terdaftar dan secara acak dibagi ke dalam kelompok perlakuan (n = 8) dan kontrol (n = 8) pada penelitian randomized controlled trial (RCT) ini. Kelompok perlakuan menjalani hemodialisis rutin dua kali seminggu serta intradialytic aerobic exercise dengan durasi waktu 30 menit dan berlangsung selama 12 minggu. Kelompok kontrol hanya menjalani hemodialisis rutin dua kali seminggu. Tekanan darah, IL-6, dan HS-CRP diukur pada semua subyek penelitian sebelum dan setelah 12 minggu latihan. Data dianalisis menggunakan IBM SPSS 25.0 dan signifikan jika nilai p < 0>Hasil: Tekanan darah sistolik menurun pada kelompok perlakuan (p = 0,001) namun tidak berbeda signifikan dengan kelompok kontrol (p = 0,081). Tidak didapatkan penurunan tekanan darah diastolik pada kelompok perlakuan. IL-6 menurun pada kelompok perlakuan (p = 0,018) dan berbeda signifikan dengan kelompok kontrol (p = 0,002). HS-CRP menurun pada kelompok perlakuan (p = 0,039) dan berbeda signifikan dengan kelompok kontrol (p = 0,002). Simpulan: Intradialytic aerobic exercise tidak signifikan menurunkan tekanan darah sistolik namun signifikan menurunkan kadar IL-6 dan HS-CRP pada pasien DKD stadium V.