Penulis Utama : Juliana
NIM / NIP : S112002004
×

Tujuan penelitian ini ialah: (1) mendeskripsikan aspek bahasa dan nonbahasa dalam tradisi mantèn kaji di Kota Semarang, (2) memaparkan makna leksikal, makna gramatikal dan makna kultural aspek bahasa dan nonbahasa dalam tradisi mantèn kaji di Kota Semarang, (3) mendeskripsikan kearifan lokal dalam aspek bahasa dan nonbahasa dalam tradisi mantèn kaji yang mencerminkan pandangan hidup, pandangan dunia dan pola pikir masyarakat Semarang, dan (4) memaparkan faktor atau alasan masih hidupnya tradisi mantèn kaji di tengah-tengah Kota Semarang hingga saat ini.
Jenis penelitian linguistik bersifat deskriptif kualitatif interpretatif. Lokasi penelitian Kecamatan Semarang Tengah. Sumber data primer berupa informan dan praktik budaya. Data penelitian berupa data verbal dari tuturan informan, dan data nonverbal berupa simbol dan gerakan dalam praktik budaya. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Metode penyediaan data observasi nonpartisipatif dan wawancara mendalam dengan teknik rekam dan catat. Metode analisis data menggunakan metode etnografi model etnosains. Validitas data menggunakan teknik trianggulasi data atau sumber. Penyajian data secara formal dan informal.
Hasil penelitian antara lain: (1) data ekspresi verbal berupa kata, frasa, kata majemuk, reduplikasi dan kalimat, sedangkan data ekspresi nonverbal berupa benda, simbol, tindakan atau gerakan dalam a. proses, b. partisipan, c. ubarampe, d. tata rias dan busana, e. makanan, dan f. mantra dalam tradisi mantèn kaji di Kota Semarang; (2) terjadi proses gramatikal berupa pemajemukan, reduplikasi, dan afiksasi. Data ekspresi verbal dan nonverbal dalam tradisi mantèn kaji bermakna kultural doa dan harapan untuk kedua calon pengantin agar mencapai kehidupan yang sejahtera, bahagia, dan langgeng atas keridhaan Allah SWT. Keseimbangan antara hubungan manusia dengan alam, manusia dengan sesama, serta manusia dengan Allah SWT; (3) kearifan lokal yang terdapat dalam tradisi mantèn kaji berupa: (a) kearifan geografis meliputi: kearifan lingkungan alam, kearifan strategis, dan kearifan praktikal, (b) kearifan kultural mencakup: kearifan filosofis, kearifan religi dan spiritual, kearifan sopan santun, kearifan harapan, kearifan simbolik, dan kearifan sosial; (4) faktor yang mendasari tetap hidupnya tradisi mantèn kaji di tengah-tengah Kota Semarang saat ini ialah faktor historis, geofrafis, politis, ekonomis, kultural, dan sosiologis.

×
Penulis Utama : Juliana
Penulis Tambahan : 1. -
NIM / NIP : S112002004
Tahun : 2024
Judul : Kearifan Lokal dalam Bahasa Jawa pada Tradisi Mantèn Kaji di Kota Semarang (Kajian Etnolinguistik)
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. Ilmu Budaya - 2024
Program Studi : S-2 Linguistik (Deskriptif)
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Kearifan Lokal dalam Bahasa Jawa pada Tradisi Mantèn Kaji di Kota Semarang (Kajian Etnolinguistik)
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : http://-
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. H. Wakit A. Rais, M.Hum.
2. Dr. Prasetyo Adi Wisnu Wibowo, S.S., M.Hum.
Penguji : 1. Dr. Fx Sawardi, , M.hum.
2. Dr. Supana, M.Hum
Catatan Umum : -
Fakultas : Fak. Ilmu Budaya
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.