Penulis Utama : Muhammad Rio Fariza
NIM / NIP : S232208009
×

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan analisis dan gambaran mengenai pemahaman yang berkenaan dengan identitas pribadi yang ditampilkan oleh wanita non-Muslim di Banda Aceh untuk mencegah adanya konflik yang terjadi pada lingkungan mayoritas dengan adanya negosiasi identitas yang dilakukan oleh wanita non-Muslim sebagai kaum minoritas sehingga hubungan antara masyarakat mayoritas dan minoritas menjadi hubungan yang harmonis dan menciptakan moderasi beragama. Metode penelitian yang digunakan dalam studi adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, teknik wawancara mendalam digunakan untuk mengumpulkan data. Pendekatan studi kasus dipilih karena memberikan ruang untuk memahami secara mendalam pengalaman, sudut pandang, dan strategi yang digunakan oleh wanita non-Muslim di Aceh dalam menegaskan identitas mereka dalam konteks budaya mayoritas yang didominasi oleh Syariat Islam. Adapun pemilihan sumber data atau informan dilakukan menggunakan Teknik purpovise sampling dengan kualifikasi yaitu Masyarakat Kota Banda Aceh berjenis kelamin wanita yang beragama selain Islam atau non-Muslim menggunakan jilbab dan bekerja di Kota Banda Aceh dan Masyarakat mayoritas (muslim) di Kota Banda Aceh yang berada pada lingkungan sekitar dan memiliki kedekatan dengan wanita non-Muslim.  Pendekatan teori menggunakan Teori Negosiasi Identitas (INT) oleh Stella Ting-Toomey yang mengeksplorasi bagaimana individu menegosiasikan identitas mereka yang beragam dalam komunikasi antarbudaya. Teori ini menekankan pentingnya validasi identitas keanggotaan kelompok dan identitas pribadi dalam mengembangkan hubungan yang berkualitas. Hasil penelitian menunjukkan negosiasi identitas komunikasi wanita non-Muslim  di Banda Aceh ditandai dengan penggunaan jilbab. Penelitian ini menunjukkan Kelompok masyarakat mayoritas lebih menginginkan wanita non-Muslim menggunakan busana islami khususnya jilbab/selendang ketika berinteraksi dengan mereka sebagai bentuk penghormatan atas Implementasi Syariat Islam. Melalui pengalaman interaksi, negosiasi identitas komunikasi oleh wanita non-Muslim  dilalui dengan beberapa tahapan, diantaranya: 1) Motivation; 2) Security; 3) Involvement; 4) Predictability; 5) Relations; 6) Consistency. Sehingga menghasilkan negosiasi identitas berupa penerimaan dan penghargaan yang lebih baik hingga bisa menjalin hubungan dekat dengan masyarakat mayoritas di Kota Banda Aceh.

×
Penulis Utama : Muhammad Rio Fariza
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S232208009
Tahun : 2024
Judul : Negosiasi Identitas Komunikasi Dalam Penggunaan Jilbab Pada Wanita non-Muslim di Banda Aceh
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. ISIP - 2024
Program Studi : S-2 Ilmu Komunikasi (Manajemen Komunikasi)
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Negosiasi Identitas, Komunikasi, Budaya, Syariat Islam, Jilbab
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Drs. Pawito, Ph.D.
2. Dr. Andre Rahmanto, S.Sos., M.Si.
Penguji : 1. Prof.Dr.Mahendra Wijaya, M.S.
2. Drs. Ign. Agung Satyawan, S.E., S.Ikom., M.Si., Ph.D.
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. ISIP
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.