Pasar global untuk alternatif susu nabati terus berkembang dengan pesat akibat adanya peningkatan permintaan konsumen akan pilihan produk pangan yang ramah lingkungan dan lebih sehat. Namun, muncul pula tantangan untuk memenuhi harapan konsumen terhadap kualitas sensoris pada susu nabati akibat terlihatnya perbedaan signifikan terhadap susu sapi sehingga evaluasi sensoris menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan produk susu nabati. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan penelitian terkait cakupan strategi pada pengembangan susu nabati yang mampu meningkatkan penerimaan sensoris konsumen, metode evaluasi sensoris yang digunakan untuk mengukur penerimaan konsumen, serta atribut-atribut sensoris yang pada umumnya digunakan pada evaluasi sensoris produk susu nabati. Sebanyak 28 artikel terseleksi berdasarkan kriteria inklusi PEOT dan PRISMA 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cakupan-cakupan strategi yang digunakan para peneliti diantaranya terkait dengan bahan baku (modifikasi dan varietas), modifikasi proses, reformulasi, serta kombinasi antar strategi. Berdasarkan cakupan strategi yang digunakan oleh para peneliti, dapat diketahui bahwa modifikasi proses dalam bentuk thermal processing merupakan cakupan strategi yang paling sering digunakan untuk memperbaiki kualitas dan sensoris dari produk susu nabati. Selebihnya, dapat diketahui pula bahwa para peneliti umumnya menggunakan metode evaluasi sensoris hedonik dan deskriptif, serta dilengkapi dengan penggunaan berbagai macam atribut sensoris yang dapat dibagi menjadi 5 kategori yaitu appearance, flavor, texture, aroma, aftertaste, dan astringent.