Penulis Utama : Dinda Putri Permatasari
NIM / NIP : M0820030
×

Banyaknya aktivitas masyarakat berbanding lurus dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang dapat menyebabkan peningkatan poluasi udara. DKI Jakarta menduduki peringkat 1 kualitas udara terkotor di dunia pada parameter PM 10 dan PM 2.5. Penerapan Program Ganjil-Genap salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerntah DKI Jakarta untuk mengurangi polusi udara. Moda yang dihitung dalam penelitian ini yaitu sepeda motor, mobil penumpang, mobil barang, dan bus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beban emisi gas buang PM 2.5 dan PM 10 pada saat penerapan Program Ganjil-Genap, mengetahui perbedaan emisi pada penerapan Program Ganjil-Genap dan non Ganjil-Genap, serta mengetahui determinasi durasi pelaksanaan Program Ganjil-Genap terhadap emisi PM 2.5 dan PM 10 pada kendaraan bermotor di Jl. Jenderal Sudirman Jakarta Pusat. Metode penelitian ini dilakukan secara kuantitatif melalui rumus perhitungan emisi menggunakan metode TIER 1 dan TIER 3 EMEP/EEA, kemudian analisis uji T untuk mengetahui hasil perbedaan emisi waktu Program Ganjil-Genap dan non Program Ganjil-Genap, serta analisis uji determinasi dan regresi untuk mengetahui pengaruh durasi pelaksanaan Program Ganjil-Genap terhadap emisi PM 2.5 dan PM 10. Pengumpulan data primer dilakukan dengan melakukan perhitungan jumlah kendaraan yang dikumpulkan melalui traffic counting dengan survei lapangan dan CCTV lalu lintas, serta wawancara mendalam (in-depth interview) untuk mendapatkan informasi pelengkap. Hasil penelitian ini menunjukan bawah beban emisi PM 2.5 pada Program Ganjil-Genap pagi dan sore hari sebesar 10.192,24 ton/tahun dan 12.014,75 ton/tahun. Beban emisi PM 10 pada Program Ganjil-Genap pagi dan sore hari sebesar 0,093 ton/tahun dan 0,113 ton/tahun. Berdasarkan hasil Uji Paired T-Test  tidak ada perbedaan yang signifikan antara Program Ganjil-Genap dan non Program Ganjil-Genap, sehingga Program Ganjil-Genap dapat menekan emisi PM 2.5 dan PM 10 di jam padat yaitu pagi dan sore hari dan menyamakan dengan kondisi non Program Ganjil-Genap. Kontribusi durasi pelaksanaan Program Ganjil-Genap terhadap emisi PM 2.5 pada gas buang kendaraan bermotor dapat menekan emsi sebesar 3%, sedangkan terhadap PM 10 sebesar 98,3%.

×
Penulis Utama : Dinda Putri Permatasari
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : M0820030
Tahun : 2024
Judul : Implementasi Program Ganjil-Genap Terhadap Emisi PM 2.5 Dan PM 10 Di Jl. Jenderal Sudirman Jakarta Pusat
Edisi :
Imprint : Surakarta - MIPA - 2024
Program Studi : S-1 Ilmu Lingkungan
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Beban emisi, Program Ganjil-Genap, Kendaraan bermotor, Partikulat
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Prabang Setyono, S.Si., M.Si.
2. Siti Rachmawati, S.ST., M.Si.
Penguji : 1. Dr. Hashfi Hawali Abdul Matin, S.T., M.Ling.
2. Lia Kusumaningrum, S.Hut., M.Sc
Catatan Umum : tidak ada DOI/DOI Invalid
Fakultas : Fak. MIPA
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.