Ibu dengan kondisi psikologis yang belum matang khususnya dalam regulasi emosi dapat menjadi pemicu terjadinya kasus kekerasan terhadap anak. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi proses pengendalian emosi, antara lain stressor dan lingkungan keluarga. Berkaitan dengan hal tersebut, perbedaan peran dan beban kerja pada ibu bekerja dan tidak bekerja, serta kondisi keharmonisan keluarga, dapat mengerahkan pada regulasi emosi yang berbeda pula. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan regulasi emosi dalam pengasuhan pada ibu bekerja dan tidak bekerja ditinjau dari keharmonisan keluarga. Populasi penelitian ini adalah para ibu di Kecamatan Banjarsari, Surakarta dengan besar sampel sebanyak 132 yang terdiri dari 62 ibu bekerja dan 70 ibu tidak bekerja. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan alat ukur skala regulasi emosi (α=0,885) dan skala keharmonisan keluarga (α=0,983). Data diuji dengan metode parametrik melalui teknik analisis uji t dan ANOVA. Analisis data berdasarkan hasil uji Two-way Anova menunjukkan bahwa ada perbedaan regulasi emosi dalam pengasuhan yang signifikan pada ibu bekerja dan tidak bekerja ditinjau dari keharmonisan keluarga (p=0,016). Analisis data selanjutnya menggunakan uji t menunjukkan bahwa ada perbedaan regulasi emosi dalam pengasuhan yang signifikan berdasarkan ibu bekerja dan tidak bekerja (p=0,002); serta uji One-way Anova menunjukkan bahwa ada perbedaan regulasi emosi dalam pengasuhan yang signifikan berdasarkan keharmonisan keluarga (p=0,003).