×
Diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme karbohidrat yang ditandai dengan naiknya kadar glukosa darah. Diabetes dapat menyebabkan komplikasi, seperti luka diabetik yang dapat menyebabkan infeksi bahkan sampai dengan amputasi. Luka diabetik yang tidak mendapatkan pengobatan dan perawatan secara tepat akan mudah terinfeksi oleh bakteri. Bakteri yang biasa menginfeksi, yakni bakteri Gram positif (S. aureus dan S. epidermidis) dan bakteri Gram negatif (P. aeruginosa, E. coli, dan Klebsiella). Hidrogel sebagai pembalut luka banyak dikembangkan dengan polimer alami, seperti selulosa. Hidrogel belum dilengkapi zat antibakteri sehingga dapat ditambahkan senyawa antibakteri yang berasal dari ekstrak biji pepaya muda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan studi in vivo terhadap mencit BALB/c dan mengevaluasi aktivitas antibakteri menggunakan bakteri S. aureus, E. coli, dan P. aeruginosa dengan menggunakan hidrogel yang mengandung ekstrak. Biji pepaya muda diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan etanol. Nanopartikel kitosan-ekstrak dibuat dengan metode gelasi ionik menggunakan bahan kitosan dan natrium tripolifosfat (NaTPP). Studi in vivo dilakukan dengan 4 perlakuan berbeda, yaitu P1: plester Dermafix T, P2: hidrogel dengan penambahan ekstrak, P3: hidrogel tanpa penambahan ekstrak, dan P4: tanpa perlakuan. Perlakuan hidrogel dengan penambahan ekstrak dapat menutup luka secara sempurna (sembuh total) pada hari ke-9. Uji aktivitas antibakteri dilakukan terhadap S. aureus ATCC 25923, E. coli ATCC 25922, dan P. aeruginosa ATCC 9027 dengan metode difusi sumuran. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan diameter zona hambat yang terbentuk dari hidrogel dengan penambahan ekstrak biji pepaya muda termasuk kategori sedang terhadap bakteri S. aureus ATCC 25923, E. coli ATCC 25922, dan P. aeruginosa ATCC 9027.