Penulis Utama : Dhimas Hartanto
NIM / NIP : S931908002
×

Defek tulang menjadi salah satu permasalahan utama dalam bidang orthopaedi (Nandra, Grover and Porter, 2015). Pilihan tatalaksana defek tulang yang sudah banyak digunakan adalah autologous bone grafting/ cangkok tulang, heterologous bone grafting, atau penggunaan matriks tulang untuk mengisi kekosongan atau celah defek seperti calcium-based synthetic substitutes seperti kalsium fosfat, hydroxyapatite (HAp) (Blom, Warwick and Whitehouse, 2017). 

HAp merupakan bahan aloplastik yang komposisinya mirip dengan tulang kortikal. Komposisi nominal campuran ini adalah stoikiometri Ca10 (PO4) 6 (OH) 2 dengan rasio atom kalsium-fosfat 1:67. Sifat paling unik dari bahan ini adalah kesamaan kimianya dengan fase mineralisasi tulang. Ini adalah bahan osteokonduktif dan menunjukkan biokompatibilitas yang tinggi. HAp telah ditetapkan sebagai pembawa faktor pertumbuhan osteoinduktif dan populasi sel osteogenik yang sangat baik, yang sangat menambah kegunaannya sebagai sarana pengiriman bioaktif di masa depan (Dorozhkin, 2009). HAp yang cocok untuk rekontruksi tulang adalah HAp berpori (Porous Hydoxyapatite) (De Long et al., 2007)(Mao, T. & Kamakshi, 2014). 

Sintesis biomaterial HAp semakin diminati karena merupakan bahan penting untuk pemulihan dibidang orthopaedi. Sintesis HAp komersial membutuhkan biaya produksi yang tinggi dikarenakan menggunakan bahan kimia yang relatif mahal. Sehingga diperlukan bahan baku yang lebih terjangkau yang dapat diperoleh dari bahan alami. HAp alami biasanya diekstraksi dari sumber atau limbah biologis, salah satunya yang diketahui berasal dari sumber cangkang (mis. cangkang kerang dan cangkang telur). Karena produksi berbiaya rendah saat ini sedang diupayakan, kandungan kalsium karbonat yang tinggi pada limbah kulit kerang dapat digunakan sebagai alternatif meterial untuk produksi bahan HAp. 

Penelitian oleh Utomo dkk (2022) menunjukan bahwa HAp berpori (porous hydroxyapatite) yang diperoleh dari cangkang kerang dan cangkang telur secara struktur mikroskopis, kerapatan pori, dan rasio kadar Ca/P memiliki perbedaan yang secara statistik tidak signifikan dibandingkan kontrol Bongros® sehingga dapat menjadi alternatif substitusi sumber HAp. 2 

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menguji sitotoksisitas ekstrak Kerang Dara (Anadara granosa) terhadap viabilitas kultur sel osteoblas Tikus Putih (Rattus Novergicus)

×
Penulis Utama : Dhimas Hartanto
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S931908002
Tahun : 2024
Judul : Uji Sitotoksisitas Ekstrak Cangkang Kerang Dara (Anadara Granosa) terhadap Viabilitaskultur Sel Osteoblas Tikus Putih (Rattusnovergicus)
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. Kedokteran - 2024
Program Studi : PPDS Orthopaedi
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Defek tulang, autologous bone grafting, cangkok tulang, orthopaedi, heterologous bone grafting
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Mujaddid Idulhaq, Dr., dr., Sp.OT(K), M.Kes
2. Tito Sumarwoto, Dr., dr., Sp.OT(K), M.Kes
Penguji : 1. Bintang Soetjahjo, Dr., dr., Sp.OT(K)
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Kedokteran
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.