×
Latar Belakang: Dislipidemia atau gangguan keseimbangan lipid dalam plasma darah, memainkan peran penting dalam patogenesis aterosklerosis yang kemudian menyebabkan penyakit jantung koroner (PJK) dan stroke. Peningkatan kolesterol low-density lipoprotein (K-LDL) memegang peran penting dalam pembentukan plak penyebab aterosklerosis. Penghambatan PCSK9 dapat menurunkan kadar K-LDL dalam plasma. Fitokimia Indonesia memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fitokimia tanaman herrbal Indonesia yang berpotensi sebagai inhibitor PCSK9 untuk pengembangan terapi dislipidemia.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional bioinformatika menggunakan metode molecular docking Indikator untuk menilai potensi fitokimia berikatan dengan PCSK9 berdasarakan energi ikatan ≤ -9,97 kkal/mol, skor root-mean-square deviation (RMSD) ≤ 2 Å, kesamaan binding site pada Pro331, Arg357, Val359, Pro438, Arg458, Val460, Trp461, interaksi residu asam amino pada binding pocket ≥ 18, dan kesesuaian konformasi dengan (S)-Canadine serta memenuhi memenuhi kriteria Lipinski’s Rule of Five, radar bioavailabilitas oral, dan BOILED-Egg. Sampel penelitian menggunakan fitokimia tanaman herbal Indonesia yang terdaftar di laman HerbalDB. Perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan molecular docking dengan fitokimia yaitu AutoDock Tools dan PyRx, sedangkan BIOVIA Discovery Studio digunakan untuk visualisasi hasil docking.
Hasil: Hasil validasi (S)-Canadine dengan PCSK9 memiliki energi ikatan -9,97 kkal/mol dengan interaksi di residu Pro331, Val359, Asp360, Thr437, Pro438, Arg458, Val460, dan Trp461. Dari 526 senyawa, 10 senyawa memiliki energi ikatan lebih rendah daripada (S)-Canadine. Withanolide D memiliki kesamaan binding site, kemiripan konformasi, skor RMSD ≤ 2 Å, dan jumlah binding pocket ≥ 18. Selain itu, kedua fitokimia tersebut juga memenuhi kriteria Lipinski’s Rule of Five, radar bioavailabilitas oral, dan BOILED-Egg.
Simpulan: Withanolide D merupakan fitokimia tanaman herbal Indonesia yang berpotensi sebagai inhibitor PCSK9 untuk pengembangan terapi dislipidemia.