Septian Hariyanto. B0118054. 2023. Dhanyang Salah Kedaden (Kajian Filologis dan Kodikologis). Skripsi. Dr. Supana, M. Hum. (Pembimbing). Program Studi Sastra Daerah untuk Sastra Jawa. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah: 1) bagaimana teks naskah Dhanyang Salah Kedaden pada cerita pertama hingga kelima belas yang bersih dari kesalahan, 2) bagaimana ilustrasi dalam naskah Dhanyang Salah Kedaden, 3) bagaimana hubungan antara ilustrasi dengan teks naskah Dhanyang Salah Kedaden. Penelitian ini memiliki tiga tujuan, yaitu: memperoleh suntingan teks naskah Dhanyang Salah Kedaden cerita pertama hingga kelima belas yang bersih dari kesalahan, mendeskripsikan ilustrasi yang terdapat dalam naskah Dhanyang Salah Kedaden, serta menjelaskan hubungan antara ilustrasi dengan teks naskah Dhanyang Salah Kedaden. Analisis penelitian ini merujuk pada teori filologi dan kodikologi sebagai landasan konseptual dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-kualitatif dengan jenis penelitian library research atau studi pustaka. Sumber data penelitian ini adalah naskah Dhanyang Salah Kedaden koleksi Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dengan nomor katalog AS 16.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tiga tahap, yaitu inventarisasi, pengamatan, serta pendokumentasian data transliterasi. Teknik analisis data dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan filologis dan pendekatan kodikologis. 1) analisis data secara filologis meliputi deskripsi naskah, kritik teks, pertanggung jawaban alih aksara, suntingan teks, dan sinopsis, 2) analisis data secara kodikologis meliputi deskripsi ilustrasi serta hubungan antara ilustrasi dengan teks naskah Dhanyang Salah Kedaden.

Simpulan dari penelitian ini adalah: 1) naskah Dhanyang Salah Kedaden koleksi Perpusnas dengan nomor katalog AS 16 merupakan naskah tunggal dengan berbagai kesalahan penulisan, yaitu: lakuna (208), hiperkorek (51), ditografi (33), adisi (14), transposisi (3), substitusi (27), varian nama tokoh (12), dan saut du meme au meme (2), kemudian hasil dari suntingan teks yaitu teks Dhanyang Salah Kedaden yang bersih dari kesalahan; 2) naskah Dhanyang Salah Kedaden juga memuat 119 gambar dan analisis kodikologis dilakukan untuk mendeskripsikan ilustrasi. Hasil analisis mencakup ukuran, letak, jenis gambar, penggunaan warna, keterangan gambar, tokoh, deskripsi ilustrasi, pakaian, benda tambahan, dan latar adegan yang menggambarkan alur cerita naskah; 3) Keterkaitan antara gambar dan teks diwujudkan dengan memadukan hasil penelitian filologis dan kodikologis. Deskripsi ilustrasi yang dipadukan dengan teks yang telah disunting menunjukkan adanya hubungan yang jelas antara gambar dan teks cerita, sementara juga mengungkap ketidaksinambungan di antara keduanya.

<!-- notionvc: 4b96c31f-11f9-468a-992d-768bc2212c87 -->