Aluminium secara masif digunakan sebagai alternatif dari baja dan besi di berbagai sektor industri. Daur ulang aluminium dilakukan untuk menjaga aspek keberlanjutan dari aluminium, salah satunya dengan cara peleburan ulang. Namun, peleburan ulang dapat mengurangi sifat mekanik dari paduan aluminium itu sendiri. Penambahan penguat seperti partikel keramik dan perlakuan panas dapat meningkatkan sifat mekanik dari paduan aluminium. Aluminium hasil peleburan ulang piston bekas tanpa penguat dan dengan penguat partikel SiO2 memiliki ukuran rata-rata 65 μm dengan fraksi massa 3%, 6% dan 9% dibuat menggunakan metode pengecoran sentrifugal vertikal. Perlakuan panas T6 dilakukan kepada spesimen dengan solution heat treatment dengan suhu 505°C selama 5 jam dilanjutkan dengan quenching menggunakan air dan dilanjutkan dengan artificial aging dengan variasi suhu 130°C, 150°C, 170°C dan 190°C selama 7 jam. Perlakuan panas memiliki efek samping berupa penurunan nilai densitas yang diakibatkan oleh peningkatan persentase porositas. Perlakuan panas dapat mengubah morfologi Si menjadi membulat karena efek spheroidization dan juga membentuk presipitat Al2Cu dan Mg2Si. Peningkatan nilai kekerasan terjadi pada setiap spesimen, baik tanpa penguat maupun dengan penguat SiO2. Peningkatan kekerasan tertinggi pada spesimen tanpa penguat dan dengan penguat 3% dan 6% SiO2 terjadi pada suhu 170°C, sedangkan spesimen dengan penguat 9% SiO2 terjadi pada suhu 190°C.