Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai tukar petani, faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar petani, serta tingkat kesejahteraan petani kelapa kopyor di Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati. Metode dasar penelitian adalah deskriptif analitis. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling, dengan sampel sebanyak 30 responden. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan melalui metode wawancara dengan alat bantu kuesioner. Analisis data yang digunakan yaitu dengan regresi linier berganda.Indonesia memiliki areal pertanaman kelapa terluas di dunia. Menurut genotype-nya, tanaman kelapa dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu: kelapa dalam, kelapa genjah, kelapa hibrida, dan kelapa kopyor. Kelapa kopyor merupakan salah satu jenis kelapa unik yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dibanding jenis kelapa lainnya. Kabupaten Pati merupakan salah satu sentra kelapa kopyor nasional. Tingginya produksi dan luas lahan kelapa kopyor belum bisa menunjukkan bahwa petani kelapa kopyor di Kabupaten Pati dalam keadaan sejahtera. Alat ukur kesejahteraan petani diperlukan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan petani dan orientasi pembangunan pertanian ke arah perbaikan kesejahteraan petani. Salah satu alat ukur yang selama ini digunakan untuk menilai tingkat kesejahteraan petani adalah indeks Nilai Tukar Petani (NTP).Hasil penelitian menunjukkan bahwa NTP sebesar 147,78% yang menunjukkan bahwa petani dalam keadaan sejahtera. Hasil penelitian menggunakan Ekonometrikan dengan model regresi linier berganda menunjukkan nilai R2 sebesar 0,565 yang berarti besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah 56,5%. Semua variabel yang diteliti secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap nilai tukar petani kelapa kopyor di Kabupaten Pati. Hasil analisis uji t menunjukkan bahwa variabel jumlah anggota keluarga petani, pendapatan Usahatani, pendapatan usahatani lain, pendapatan luar usahatani, pengeluaran pangan rumah tangga petani, dan pengeluaran non pangan rumah tangga petani secara individu berpengaruh nyata terhadap nilai tukar petani kelapa kopyor, sedangkan variabel usia petani dan pendidikan secara individu tidak berpengaruh nyata terhadap nilai tukar petani. Dari hasil analisis uji t tersebut diperoleh model fungsí nilai tukar petani kelapa kopyor di Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati adalah Y = 256,606 - 0,734X1 + 0,568X2 – 12,466X3 + 1,994x10-5X4 + 1,499x10-6X5 + 3,113x10-6X6 – 3,391x10-5X7 – 1,136 x10-5X8. Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan yakni Petani dapat melakukan peremajaan pohon, menggunakan teknologi pembibitan, dan membuat inovasi alat perangkap hama. Pemerintah dapat memberikan bantuan pupuk secara merata dan memastikan ketersediaan pupuk untuk usahatani kelapa kopyor mengingat pupuk dalam berusahatani kelapa kopyor sangat diperlukan untuk proses pembuahan.