Penelitian ini membahas mengenai kegiatan kaderisasi Mental Training PII wilayah Jawa Timur di Desa Kanigoro tahun 1952-1965. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu (1) peran Pelajar Islam Indonesia (PII) wilayah Jawa Timur dalam menghadapi agitasi PKI tahun 1952-1965, (2) kegiatan kaderisasi Mental Training di Desa Kanigoro yang merupakan salah satu tempat basis PKI tahun 1965, (3) dampak sosial dan politik kegiatan kederisasi Mental Training di Desa Kanigoro tahun 1965. Penelitian ini bertujuan, (1) untuk mengetahui latar belakang PII mengadakan progam kaderisasi Mental Training di Desa Kanigoro tahun 1965, (2) untuk menjelaskan pelaksanaan program kaderisasi Mental Training PII di Desa Kanigoro tahun 1965, (3) untuk mengetahui dampak sosial dan politik pasca pelaksanaan program kaderisasi Mental Training PII di Desa Kanigoro tahun 1965.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian historis yang terdiri dari empat tahapan yaitu Heuristik (pengumpulan sumber), Kritik sumber (Verifikasi), Interpretasi, dan Historiografi. Dengan memanfaatkan sumber data sezaman sebagai sumber data utama, penelitian ini menggunakan surat kabar dan wawancara dengan salah satu peserta Mental Training dan saksi Peristiwa Kanigoro. Di antaranya Surat Kabar Harian Rakjat edisi 11 dan 13 Januari 1965. Penelitian ini juga menggunakan buku sebagai sumber data sekunder.

Hasil penelitian ini menjelaskan kegiatan kaderisasi Mental Training PII di Desa Kanigoro tahun 1952-1965, pertama latar belakang masuknya organisasi PII di wilayah Jawa Timur dan perkembangannya, program kaderisasi organisasi PII, serta agitasi yang dilakukan PKI di daerah-daerah wilayah Jawa Timur salah satunya di Desa Kanigoro Kediri. Kedua, adanya agitasi PKI di Desa Kanigoro membuat tokoh-tokoh Islam dan organisasi Islam (PII) khawatir sehingga membuat PII untuk mengadakan kegiatan Mental Training untuk memperkuat ajaran Islam kepada para anggotanya yang ada di Desa Kanigoro. Ketiga, pelaksanaan kegiatan Mental Training menimbulkan kemarahan bagi PKI sehingga PKI melakukan aksi teror saat pelaksanaan kegiatan Mental Training berlangsung. Selain itu, kegiatan Mental Training juga memberikan dampak terhadap pendidikan di Desa Kanigoro.

Berdasarkan hasil pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa organisasi PII mengalami perkembangan di wilayah Jawa Timur yang kemudian tersebar di daerah-daerah wilayah Jawa Timur salah satunya Desa Kanigoro. Di sisi lain, PKI melakukan propaganda di Desa Kanigoro yang kemudian menjadikan Desa Kanigoro sebagai salah satu daerah basis PKI. Oleh karena itu, PII mengadakan kegiatan kaderisasi Mental Training untuk memperkuat ajaran Islam kepada para anggota dan pelajar di Desa Kanigoro agar tidak terpengaruh paham komunis yang dibawa PKI. Adanya pelaksanaan kegiatan Mental Training tersebut menimbulkan kemarahan PKI yang membuat PKI melakukan aksi teror di Desa Kanigoro pada tahun 1965, sehingga kegiatan Mental Training terpaksa dihentikan.

Kata kunci: PII, Mental Training, Desa Kanigoro