×
Menyoroti permasalah lingkungan, negara Indonesia sendiri tercatat sebagai penyumbang sampah plastik terbesar kedua. Akibat permasalahan tersebut masyarakat harus memahami pentingnya menghindari pencemaran dan kerusakan lingkungan. Aksi lingkungan saat ini menjadi salah satu jalan keluar yang ditawarkan kepada masyarakat dan pemerintah. Aksi tersebut dilakukan untuk menanmkan pendidikan dan kepedulian lingkungan. Pelaksanaan pendidikan terhadap lingkungan dilakukan dengan cara yang beragam salah satunya dengan pendekatan kultural. Dalam hal ini pendekatan kebudayaan digunakan karena lebih mudah diterapkan sesuai dengan nilai-nilai tradisi yang dianut masyarat setempat. Di Kota Surakarta upaya untuk membangun kesadaran masyarakat akan krisis lingkungan juga dilakukan, salah satunya melalui gerakan sosial. Gerakan ini secara unik dilakukan oleh kelompok seniman. Adanya penelitian ini bertujuan unutk mengetahui latar belakang pendidikan kultural yang dilakukan oleh Komunitas Wayang Sampah dan mengetahui proses dan dinamika pendidikan kultural yang dilakukan oleh Komunitas Wayang Sampah. Analisis digunakan menggunakan teori dari gerakan sosial baru dan identitas kolektif. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan studi kasus. Komunitas ini membuktikan bahwa seni tradisi mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Pilihan untuk menggunakan medium wayang dari bahan daur ulang juga merupakan sebuah bentuk sublimasi, merubah hal-hal yang dianggap tak bermanfaat (sampah) menjadi sesuatu yang indah dan bernilai seni. Sembari melestarikan budayanya, komunitas berusaha mendokumentasikan tradisi, cerita, melalui cara lisan dengan cara pementasan Boneka Wayang dan Gamelan Kaca.