Penulis Utama : Muhamad Faizun
NIM / NIP : T642002001
×

Penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia, bertanggung jawab atas 2 juta kematian yang terjadi di seluruh dunia pada tahun 2019. Diperkirakan 643 juta orang dewasa hidup dengan diabetes pada tahun 2030. Diabetes mellitus tipe 2 (DM tipe 2) kerap berbarengan dengan kondisi distres mental, angka prevalensi dari distres yang berkaitan dengan diabetes adalah 54%. Salah satu tujuan pengelolaan diabetes adalah untuk meminimalisir perburukan kualitas hidup oleh karena kualitas hidup telah menjadi parameter klinis dari diabetes. Gejala-gejala depresi mengganggu kepatuhan terapi DM tipe 2 termasuk pengelolaan diri yang lebih lanjut menurunkan kualitas hidup. Latihan Pasrah Diri (LPD) sebagai salah satu modalitas terapi banyak terbukti memperbaiki kontrol gula darah pada penderita DM tipe 2 dengan simtom depresi. Salah satu metode relaksasi yang digabung dengan spiritual adalah Latihan Pasrah Diri. Latihan ini bila dikombinasikan dengan terapi standar akan memberikan efek yang positif terhadap kontrol gula pasien DM tipe 2. Latihan Pasrah Diri (LPD) sebagai salah satu modalitas terapi banyak terbukti memperbaiki kontrol gula darah pada penderita DM tipe 2 dengan simtom depresi.

Pada DM tipe 2, pengelolaan diri merupakan salah satu kunci penting terkendalinya kadar gula darah untuk mencegah komplikasi akut maupun kronis. Perilaku pengelolaan diri ini dilakukan oleh individu bergantung kepada niat terhadap perilaku tersebut, norma subyektif, kendali atas perilaku yang dirasakan, ilmu pengetahuan, efikasi diri, ekspektasi, serta pengendalian diri. Kompleksitas dari pengelolaan diri pasien DM tipe 2 menyebabkan munculnya kebutuhan akan dukungan dari orang lain yang berada di sekitar pasien. Secara tradisional, pengelolaan DM tipe 2 pada umumnya hanya dilakukan oleh profesional seperti dokter, perawat, ahli gizi, atau tenaga profesional lainnya di dalam suatu fasilitas kesehatan. Program pengelolaan DM tipe 2 yang dilakukan sering kali membutuhkan tenaga dan sumber daya yang besar serta tidak semua pasien memiliki akses yang sama, sehingga mengakibatkan banyak pasien tidak mendapat dukungan yang cukup untuk pengelolaan diri DM tipe 2. Relawan alami sebagai salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat memiliki potensi untuk menjadi salah satu cara memperbaiki pengelolaan diri pasien DM tipe 2 yang pada akhirnya diharapkan akan mengurangi angka komplikasi akibat DM tipe 2. Relawan alami dapat menyediakan dukungan yang berkelanjutan, tidak menghakimi dan penguatan, mengingat mereka berasal dari latar belakang budaya yang sama bahkan mungkin telah melalui pengalaman hidup dengan pasien DM tipe 2. Relawan alami dapat menjadi jembatan bagi hambatan sosial yang lebih baik dibanding profesional kesehatan. Bukti yang sudah ada masih belum kuat, tetap diperlukan pengembangan dan evaluasi model agar potensial relawan alami untuk memperbaiki luaran diabetes dapat tercapai.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh relawan alami terhadap penderita DM tipe 2 dengan simtom depresi yang menjalani latihan pasrah diri, menganalisis pengaruh variabel karakteristik individu, tingkat pengetahuan DM tipe 2, tingkat pengelolaan diri DM tipe 2, parameter pengendalian DM tipe 2, dan kualitas hidup, serta membangun model yang dapat menjelaskan keterkaitan antara variabel tersebut. Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang. Penelitian ini merupakan penelitian mixed method. Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran yakni data kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner sebagai alat pengumpul data primer. Data sekunder diperoleh melalui dokumen rekam medis. Sampel dalam penelitian ini adalah penderita DM tipe 2 dengan simtom depresi yang menjalani pengobatan di rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang. Jumlah sampel penelitian kualitatif sebanyak 20 orang. Jumlah penelitian kuantitatif sebanyak 120 orang, dengan dibagi menjadi kelompok kontrol dan intervensi masing - masing sebanyak 60 orang. Kelompok kontrol adalah sampel penelitian yang menjalani Latihan Pasrah Diri tanpa didampingi oleh relawan alami, sedangkan kelompok intervensi didampingi oleh relawan alami. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat.

Karakteristik individu pada kelompok kontrol didapatkan 60?rjenis kelamin perempuan, 46,7% atau 28 orang berusia diatas 60 tahun. Sebagian besar subyek kelompok kontrol hanya menempuh sekolah menengah pertama (SMP) sebanyak 24 orang atau 40%. Lebih dari setengah subyek berpenghasilan dibawah 2 juta per bulan. Sebanyak 31 orang subyek atau 51,7% menderita DM tipe 2 kurang dari 5 tahun. Tiga puluh tiga orang subyek atau 55% menerima kombinasi antidiabetik oral. Mayoritas subyek pada kelompok kontrol memiliki komorbiditas lainnya yakni sebanyak 52 orang atau 86,7%. Subyek pada kelompok intervensi sebanyak 35 orang atau 58,3?rjenis kelamin wanita. Kelompok usia 51-60 tahun menjadi yang terbanyak pada kelompok intervensi yaitu 26 orang atau 43,3%. Sebanyak 22 orang atau 36,7% hanya menempuh pendidikan sekolah dasar (SD). Besar pendapatan 40 orang subyek atau 66,7?rada di bawah 2 juta per bulan. Empat puluh empat subyek atau 73,3% menderita DM tipe 2 kurang dari 5 tahun. Sebagian besar menerima kombinasi antidiabetik oral, sebanyak 47 orang atau 78,3% subyek kelompok intervensi memiliki kondisi komorbid. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara subyek pada kedua kelompok. Berdasarkan analisis univariat didapatkan sebanyak 88 orang subyek menderita depresi sedang berdasarkan Beck Depression Inventory (BDI). Sebanyak 79 subyek atau 65,8% tergolong memiliki tingkat pengetahuan yang rendah terkait DM tipe 2. sebanyak 88 orang atau 72,7% tergolong patuh dalam menjalani latihan pasrah diri. Seratus sebelas subyek atau 92,5% tergolong cukup dalam melakukan pengelolaan diri DM tipe 2. Secara umum, kualitas hidup subyek penelitian cenderung buruk.

Berdasarkan data hasil analisis univariat didapatkan sebagian besar penderita DM tipe 2 mengalami depresi sedang sebanyak 88 orang (73,3%). Lebih dari separuh responden penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan DM tipe 2 yang tergolong rendah berdasarkan Diabetes Knowledge Questionnaire (DKQ) yaitu sebanyak 79 orang (65,8%). Hasil Diabetes Self-Management Questionnaire (DSMQ) menunjukkan mayoritas pasien DM tipe 2 pada penelitian ini memiliki pengelolaan diri yang inadekuat. Secara keseluruhan, skor kualitas hidup penderita DM tipe 2 meggunakan Diabetes Quality of Life Clinical Trial Questionnaire (DQLCTQ) pada penelitian ini lebih buruk dibandingkan nilai baseline dalam penelitian lainnya.

Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa subyek pada kelompok intervensi lebih patuh dalam menjalani latihan pasrah diri (p=0,007), mengalami perbaikan simtom depresi yang lebih baik (p=<0 p=0,013), p=0,002),>

Hasil analisis multivariat dengan analisis jalur menunjukkan bahwa Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usia, pendapatan, pendidikan dan lama menderita DM tipe 2 tidak berpengaruh secara parsial terhadap pengetahuan pasien terkait penyakit DM tipe 2, perubahan perilaku pengelolaan diri maupun penegndalian DM tipe 2. Pendidikan berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien (level 5%), sementara usia, besar pendapatan, dan lama menderita DM tipe 2 tidak berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien. Di antara keempat faktor karakteristik (usia, besar pendapatan, tingkat pendidikan dan lama menderita DM), hanya faktor tingkat pendidikan yang berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien. Pada penelitian ini didapatkan bahwa pendampingan relawan alami pada latihan pasrah diri pasien DM tipe 2 memperkuat pengaruh pengetahuan pasien terhadap pengendalian DM tipe 2, pasien dengan pengetahuan tinggi yang mengikuti latihan pasrah diri dengan pendampingan relawan alami cenderung memiliki pengendalian DM tipe 2 yang lebih baik dibandingkan pasien dengan pengetahuan tinggi namun menjalani latihan pasrah diri tanpa pendampingan relawan alami. Pendampingan relawan alami pada latihan pasrah diri pasien DM tipe 2 memperkuat pengaruh pengelolaan diri pasien terhadap pengendalian DM tipe 2. Pasien dengan pengelolaan diri yang baik dan menjalani latihan pasrah diri dengan pendampingan relawan alami cenderung memiliki pengendalian DM tipe 2 yang lebih baik dibandingkan pasien dengan pengelolaan diri baik namun menjalani latihan pasrah diri tanpa pendampingan relawan alami.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendampingan relawan alami pada latihan pasrah diri pasien DM tipe 2 tidak memperkuat pengaruh pengetahuan pasien terhadap kualitas hidup pasien maupuan perubahan perilaku pengelolaan diri teradap kualitas hidup pasien. Pendampingan relawan alami pada latihan pasrah diri pasien DM tipe 2 memperkuat pengaruh pengendalian DM tipe 2 terhadap kualitas hidup pasien. Pasien dengan pengendalian DM tipe 2 yang baik dan menjalani latihan pasrah diri dengan pendampingan relawan alami menunjukkan kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan pasien dengan pengendalian DM tipe 2 yang baik namun menjalani latihan pasrah diri tanpa pendampingan relawan alami. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa terdapat peran yang signifikan dari pengendalian DM tipe 2 dalam memediasi pengaruh pengetahuan terhadap kualitas hidup pasien s (p=0.048) dan pengendalian DM tipe 2 dalam memediasi pengaruh pengelolaan diri terhadap kualitas hidup pasien (p=0.027).

Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa usia, besar pendapatan, lama menderita DM tipe 2, pengobatan yang diterima, dan komorbiditas mempengaruhi kejadian DM tipe 2 dengan simtom depresi. Subyek penelitian mengungkapkan bahwa anggota keluarga inti menjadi sosok pilihan pasien DM tipe 2 sebagai relawan alami. Relawan alami membantu meningkatkan kepatuhan pengelolaan diri DM tipe 2. Subyek penelitian mengungkapkan bahwa latihan pasrah diri membuat mereka merasa lebih rileks, meningkatkan rasa penerimaan diri, meredakan distres yang berlebih, serta meningkatkan kualitas hidup dari segi spiritual dan emosional. Subyek penelitian mengungkapkan bahwa komunikasi yang baik dari relawan alami membantu mereka dalam memahami maksud dan tujuan terapi sehingga terjadi peningkatan kepatuhan terapi pada subyek.

Rumusan model yang coba dikembangkan berdasarkan hasil penelitian adalah karakteristik individu seperti usia, tingkat pendidikan, besar pendapatan, lama menderita DM tipe 2, pengobatan yang diterima, dan komorbiditas mempengaruhi kejadian DM tipe 2 dengan simtom depresi. Kemudian pemberdayaan relawan alami dan latihan pasrah diri pada penderita DM tipe 2 dengan simtom depresi berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan DM tipe 2, pengelolaan diri DM tipe 2. Tingkat pengetahuan dan pengelolaan diri DM tipe 2 yang baik akan tercermin pada parameter pengendalian DM tipe 2 yang lebih baik. Latihan pasrah diri dan pengendalian DM tipe 2 yang baik membantu dalam memperbaiki simtom depresi dan kualitas hidup penderita DM tipe 2 terutama dalam segi spiritualitas dan emosional.

Kata Kunci : model promosi kesehatan-DM tipe 2-simtom depresi-LPD

×
Penulis Utama : Muhamad Faizun
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : T642002001
Tahun : 2024
Judul : Model Promosi Kesehatan Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Simtom Depresi yang Menjalani Latihan Pasrah Diri
Edisi :
Imprint : Surakarta - Sekolah Pascasarjana - 2024
Program Studi : S-3 Penyuluhan Pembangunan (Promosi Kesehatan)
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : model promosi kesehatan-DM tipe 2-simtom depresi-LPD
Jenis Dokumen : Disertasi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : http://-
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof.Dr.dr.M.Fanani, Sp.KJ K
2. Prof.Dr.H.AA Subijanto, dr.,MS
3. Dr.Sapja Anantanyu, S.P., M.Si
Penguji : 1. Prof.Dr.sc.agr.Ir. Adi Ratriyanto, S.Pt.,
2. Dr. Sri Mulyani, S.Kep, Ns.M.Kes
3. Dr.dr. Andriesti Herdaetha, Sp.Kj, M.H
Catatan Umum : -
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.