Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui: 1) tingkat profil kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas V sekolah dasar setelah diterapkan case method; 2) langkah case method yang berpengaruh pada kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas V sekolah dasar; dan 3) indikator manajemen kelas yang berpengaruh pada kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas V sekolah dasar.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V sekolah dasar program penggerak yang ada di Kota Surakarta. Sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas V dari SDN Bibis Luhur II, SDN Muhammadiyah 4 Kandang Sapi, SDN Bayan, dan SDN Rejosari yang berjumlah 90 peserta didik. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified cluster random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes dan kuesioner. Uji validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dengan menggunakan teknik validitas Aiken. Uji reliabilitas yang digunakan dalam 
penelitian ini adalah uji KR-20 dan Alpha Cronbach’s. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Structural Equation Model (SEM) dengan bantuan aplikasi SmartPLS.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa: 1) tingkat profil kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas V mayoritas berada di tingkat sedang dengan persentase 58%; 2) langkah case method yang berpengaruh pada kemampuan berpikir kritis, yaitu indikator analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah yang memiliki pengaruh positif secara signifikan. Indikator yang berpengaruh secara positif namun tidak signifikan adalah orientasi pada masalah, organisasi pembelajaran, investigasi individu dan kelompok. Selain itu, indikator yang berpengaruh negatif namun tidak signifikan adalah pengembangan dan penyajian hasil pemecahan masalah; 3) indikator manajemen kelas yang berpengaruh secara 
positif dan signifikan pada kemampuan berpikir kritis adalah praise, engagement, teacher’s support. Indikator manajemen kelas yang berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap berpikir kritis adalah rules, routines, dan task orientation. Indikator yang berpengaruh secara negatif dan signifikan adalah indikator classroom control dan indikator yang berpengaruh negatif namun tidak signifikan adalah proactive behaviour management. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tingkat profil kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas V pada level sedang dan case method dan manajemen kelas berpengaruh pada kemampuan berpikir kritis.