Industri beton dianggap tidak ramah lingkungan dan perlu dilakukan pengembangan. Saat ini, industri beton banyak menggunakan semen portland sebagai bahan utamanya sehingga produksi semen portland semakin meningkat. Peningkatan produksi semen portland mengakibatkan timbulnya efek rumah kaca yang memicu pemanasan global. Namun, penggunaan fly ash dapat membantu menjadikan industri beton lebih sustainable ke depannya. Fly ash adalah limbah yang dihasilkan dari pembakaran batu bara pada pembangkit listrik tenaga panas. Fly ash dapat digunakan sebagai pengganti sebagian semen portland dalam produksi beton. Dengan demikian, penggunaan fly ash dapat mengurangi emisi karbon dioksida dan membuat industri beton lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh variasi fly ash terhadap kuat tekan dan modulus elastisitas beton bubuk reaktif.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental. Rancangan campuran beton menggunakan pasir kuarsa 30% dan variasi fly ash 0%; 5%; 10%; 15%; 20%; dan 25%. Benda uji kuat tekan beton berbentuk silinder dengan diameter 7,5 cm dan tinggi 15 cm, sedangkan benda uji modulus elastisitas beton berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Sebanyak 36 sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Pengujian kuat tekan dan modulus elastisitas beton dengan Compression Testing Machine, dial tambahan disertakan untuk mengukur deformasi benda uji. Pengujian dilakukan saat sampel berumur 28 hari.

Benda uji yang dihasilkan memiliki kuat tekan lebih dari 41,4 MPa sehingga memenuhi syarat sebagai beton mutu tinggi. Hasil pengujian kuat tekan pada variasi fly ash 0%; 5%; 10%; 15%; 20%; dan 25% masing-masing sebesar 62,62 MPa; 66,27 MPa; 75,59 MPa; 68,78 MPa; 66,21 MPa; dan  63,70 MPa. Hasil pengujian nilai modulus elastisitas pada variasi fly ash 0%; 5%; 10%; 15%; 20%; dan 25% masing-masing sebesar 34327,34  MPa;  35260,89  MPa; 36733,52 MPa; 35701,82 MPa; 35303,73 Mpa; 34898,09 MPa.