Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi prinsip responsive environment pada perpustakaan sebagai ruang publik terhadap minat baca masyarakat umum. Suatu ruang publik haruslah menampilkan hubungan penting antara kehidupan sosial dengan tata lingkungan sekitarnya. Aspek tersebut kerap tidak diperhatikan dalam perancangan ruang publik, termasuk pada perpustakaan. Padahal, dengan merancang perpustakaan yang sesuai dengan kaidah-kaidah ruang publik yang baik, suatu perpustakaan bisa berpotensi untuk mengundang lebih banyak pengunjung dari kalangan masyarakat umum. Terdapat tujuh elemen pada prinsip lingkungan responsif, yaitu: 1) permeability, 2) variety, 3) legibility, 4) robustness, 5) richness, 6) visual appropiate, dan 7) personalization. Pada prosesnya, tujuh elemen tersebut menjadi acuan dalam pembentukan perpustakaan sebagai ruang publik yang nantinya akan menghasilkan pengolahan tapak, penataan ruang dan massa, bentuk dan tampilan bangunan, struktur konstruksi dan material bangunan, serta sistem utilitas yang sesuai dengan kriteria ruang publik yang responsif.