Penelitian ini menganalisis globalisasi dari genre media hiburan China yaitu danmei. Genre ini merupakan payung untuk semua bentuk media fiksi China (sastra, audio, video, grafis) yang memuat unsur hubungan antara dua laki-laki (homoseksual) yang biasa dibuat oleh perempuan untuk perempuan. Genre ini mendapat perhatian internasional semenjak suksesnya drama “The Untamed” pada tahun 2019. Penggemar danmei internasional terus bertambah, begitu juga dengan permintaan di pasar. Fenomena ini cukup menarik karena mengetahui fakta bahwa China belum melegalkan LGBTQ+. Danmei sendiri masih menghadapi tantangan di dalam negeri akibat kebijakan sensor, akan tetapi industrinya tetap bertahan dan mampu mengekspor produk ke luar negeri. Salah satu negara yang menjadi target pemasaran danmei adalah Amerika Serikat. Kesuksesan danmei bersaing dengan genre BL lainnya di pasar Amerika Serikat tidak hanya membawa keuntungan kapital, akan tetapi manjadi brand yang mewakili negara China dan memperkenalkan budayanya ke audiens Amerika Serikat. Penulis menggunakan teori Competitive Identity Anholt untuk menganalisis dua aspek utama pendorong popularitas danmei yaitu people dan culture. Penulis menemukan bahwa keberhasilan danmei didukung oleh sumber daya manusia yang kreatif dalam produksi karya danmei dan pemanfaatan kekayaan budaya khas China. Alhasil, danmei sukses menumbuhkan rasa suka dari audiens Amerika Serikat terhadap budaya China dan kesetiaan terhadap genre danmei itu sendiri.