×
Kesetaraan gender memberi peluang bagi perempuan untuk bekerja, sebagai contoh berdagang di Pasar Tradisional. Akan tetapi saat ini eksistensi pasar tradisional mulai terganggu. Menanggapi masalah ini pemerintah melakukan upaya revitalisasi termasuk pada Pasar Tradisional Ngawen. Namun setelah revitalisasi banyak pedagang terutama perempuan pedagang mengalami penurunan ekonomi, sehingga mereka melakukan usaha dengan cara adaptasi sosial ekonomi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi perempuan pedagang sebelum revitalisasi Pasar Tradisional Ngawen, untuk mengetahui adaptasi sosial ekonomi perempuan pedagang pasca revitalisasi Pasar Tradisional Ngawen. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Sumber data yang diperoleh dari sumber data primer berupa observasi dan wawancara, sumber data sekunder berasal dari buku, jurnal, skripsi, dan dokumen-dokumen lainnya yang dapat digunakan untuk menunjang serta melengkapi data yang dibutuhkan dalam penelitian. Informan pada penelitian ini ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Jaringan Sosial Mitchell J. Clyde dan teori Modal Sosial James S. Coleman. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa kondisi sosial ekonomi perempuan pedagang di Pasar Tradisional Ngawen sebelum revitalisasi membentuk hubungan dengan berbagai macam pihak. Pada aspek sosial hubungan lebih akrab dengan pedagang yang memiliki jenis usaha sama, membentuk relasi dengan distributor, membentuk hubungan profesional dengan pegawai pasar, dan membangun pelanggan tetap. Pada aspek ekonomi digambarkan melalui faktor letak los/kios yang beragam, pembagian laba yang menguntungkan salah satu pihak, retribusi yang tidak memberatkan, dan konflik yang memutus relasi kerjasama. Setelah revitalisasi perempuan pedagang melakukan adaptasi sosial ekonomi pada kedua aspek tersebut. Pada aspek sosial bentuk adaptasi dilakukan dengan cara membentuk hubungan baik dengan tetangga pedagang, memanfaatkan relasi dengan distributor untuk mendapatkan modal, melakukan hubungan khusus dengan pegawai pasar untuk tujuan tertentu, dan memanfaatkan pelanggan tetap untuk memperlancar perdagangan. Sementara pada aspek ekonomi adaptasi digambarkan dengan melakukan stabilitas harga, membagi keuntungan dengan sama rata, retribusi yang memberatkan, dan meminimalisir konflik.