×
Bawang merah (Allium cepa L. Aggregatum) merupakan komoditas pertanian yang penting di Indonesia. Tingginya minat masyarakat terhadap bawang merah menyebabkan perlu adanya peningkatan produktivitas bawang merah melalui pemupukan. Pupuk organik cair (POC) memiliki kelebihan yaitu mudah diserap tanaman serta lebih efisien waktu dan tenaga karena tidak memerlukan tonase yang besar. Budidaya tanaman bawang merah perlu didukung dengan pemupukan yang tepat, salah satunya yaitu tepat cara dalam mengaplikasikannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil bawang merah terbaik dengan cara aplikasi POC pada berbagai varietas bawang merah, yang dilaksanakan di Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Karanganyar pada bulan April hingga Juni 2021. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Split Plot dengan 2 faktor perlakuan. Petak utama adalah cara aplikasi dengan 3 taraf, yaitu P0 (tanpa pupuk), P1 (cara aplikasi POC disiram), P2 (cara aplikasi POC disemprot), sedangkan anakan petak adalah varietas dengan 3 taraf, yaitu V1 (varietas Tajuk), V2 (varietas Maja Cipanas), V3 (varietas Bima Brebes). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar brangkasan, bobot kering brangkasan, jumlah umbi, diameter umbi, bobot segar umbi, bobot kering umbi, bobot segar umbi per petak, bobot kering umbi per petak. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dan uji lanjut Duncan's Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan cara aplikasi POC tidak berpengaruh nyata terhadap seluruh parameter. Perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, bobot segar brangkasan, dan bobot kering umbi per petak, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap parameter lainnya. Varietas Tajuk menunjukkan pertumbuhan dan hasil bawang merah terbaik pada parameter tinggi tanaman (33,09 cm) dan bobot kering umbi per petak (180,58 g), sedangkan bobot segar brangkasan pada varietas Bima Brebes (3,06 g).