Jeremiah Mark Karsten, Rolas R Sianturi, 2024. Prarancangan Pabrik Hexamine dari Amonia dan Formalin dengan Proses Alexander F Maclean Kapasitas 35.000 Ton/Tahun . Program Studi Sarjana Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

        Hexamine banyak digunakan dalam industri kimia sebagai bahan baku peledak, antiseptik, pestisida,  dan lain-lain. Untuk memenuhi kebutuhan hexamine dalam negeri dan peluang ekspor, maka dirancang pabrik hexamine dengan kapasitas 35.000 ton/tahun, dimana untuk memproduksi 1 kg produk hexamine dibutuhkan bahan baku 0,500 kg amonia dan 3,558 kg formalin. Selain itu, dihasilkan limbah sebesar 3,082 kg setiap kg pembentukan hexamine  Pabrik direncanakan berdiri di kawasan industri Gresik, Jawa Timur pada tahun 2025.

        Reaksi pembentukan hexamine dari amonia dan formalin melalui proses Alexander F. Maclean pada fase cair. Reaksi berlangsung pada suhu 40°C dan tekanan 1 atm dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB)  secara eksotermis sehingga diperlukan pendingin. Media pendingin yang digunakan adalah air pendingin. Produk hasil reaktor kemudian diumpan ke evaporator pada suhu 60°C dan tekanan 0,200 atm. Hexamine pekat dari evaporator diumpankan ke crystallizer pada suhu 45°C dan tekanan 1 atm untuk mengkristalkan produk hexamine. Pemurnian produk dilakukan dengan centrifuge dan rotary dryer sehingga diperoleh hexamine dengan kemurnian 99,9?rat.  

        Unit pendukung proses pabrik meliputi unit pengadaan air yang bersumber dari Sungai Bengawan Solo sebesar 0,047 m3/kg produk, unit pengadaan udara tekan sebesar 0,018 m3/kg produk, unit pengadaan tenaga listrik sebesar 0,110 kWh/kg produk, unit pengadaan bahan bakar berupa HSD (High Speed Diesel) sebesar 0,00075 m3/kg produk, dan unit pengadaan steam sebesar 9,404 kg/kg produk. Pabrik juga didukung laboratorium yang mengontrol mutu bahan baku dan produk. 

        Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja terdiri dari karyawan shift sebanyak 72 karyawan dan non-shift sebanyak 59 karyawan.

        Hasil analisis ekonomi diperoleh, ROROI (Rate of Return on Investment) sebesar 40,61%, PBP (Pay Back Period) selama 2,5 tahun, DPBP (Discounted Payback Period) selama 3 tahun, DCFROR (Discounted Cash Flow Rate of Return) sebesar 23,92%, BEP (Break Even Point) 40,32%, dan SDP (Shut Down Point) 18,19%. Berdasarkan analisis ekonomi, pabrik ini layak dipertimbangkan untuk didirikan.