PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. memiliki program pengembangan karyawan yang dinamakan upskilling performance bootcamp. Upaya program pengembangan karyawan ini menggunakan model coaching grow dengan coach internal yaitu atasan dari karyawan. Pemilihan program pengembangan karyawan dengan metode yang tepat diperlukan agar terciptanya sebuah program pengembangan yang efektif dan efisien serta bermanfaat bagi karyawan dan perusahaan. Program upskilling performance bootcamp ini dievaluasi dengan menggunakan teori utama yaitu teori evaluasi Kirkpatrick. Metode ini mengukur sebuah program berdasarkan respon peserta, pembelajaran yang diterima, perubahan perilaku, dan dampak akhir dari program. 

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mix methods sequential exploratory yang merupakan sebuah penggabungan antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data yaitu dengan observasi, kuisioner dan wawancara. Metode analisis data menggunakan teori evaluasi Kirkpatrick, reduksi data yaitu editing dan coding, tabulasi, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap respon peserta, peserta menilai baik kinerja coach internal dan teknis penyelenggaraan program dan sebanyak 90% peserta mengalami peningkatan motivasi. Pada tahap perubahan perilaku dan penerapan strategi ditempat kerja, sebanyak 85% peserta mampu dan bisa menerapkan strategi ditempat kerja. Pada tahap hasil dari evaluasi program ini, sebanyak 80% peserta mampu untuk mencapai target individual score yang telah ditetapkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk.

Dari hasil yang telah diperoleh berdasarkan evaluasi menggunakan teori Kirkpatrick, pelaksanaan program upskilling performance bootcamp dinilai cukup efektif karena sebanyak 80% peserta atau coachee mampu mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan setelah mengikuti program ini. Namun terdapat 20% coachee yang belum mampu mencapai target tersebut. Saran diberikan terhadap coach internal untuk dapat melakukan pendekatan komunikasi terhadap coachee agar dapat menyesuaikan gaya coaching sesuai dengan kebutuhan coachee.