Salah satu upaya PT Angkasa Pura adalah untuk mendukung program pemerintah untuk meningkatkan transaksi nontunai dan mempercepat perkembangan digitalisasi di Bandara melalui penerapan sistem pembayaran parkir secara nontunai (cashless). Selain itu, migrasi sistem ini juga untuk mengatasi masalah antrean kendaraan di gate masuk dan keluar, terutama pada waktu ramai atau akhir pekan. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi, kendala serta evaluasi dalam migrasi sistem parkir.

Penelitian ini menggunakan jenis dan sumber data primer dan sekunder. Data primer berupa hasil wawancara dan observasi secara langsung serta data sekunder yang berasal dari laporan maupun jurnal. Metode pembahasan yang digunakan menggunakan pendekatan deskripsi kualitatif untuk menguraikan data dari wawancara dan observasi yang berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo Surakarta.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi proses migrasi sistem parkir PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo Surakarta menggunakan teknologi mesin, Automatic Identification Systems (AIS), dan Radio frequency identification (RFID). Untuk mempromosikan sistem parkir baru, diperlukan untuk memasang spanduk di area gate masuk dan keluar, menggunakan platform sosial media Instagram, dan sosialisasi dengan pengguna secara langsung. Hasil dari sosialisasi menunjukkan bahwa pengguna masih belum siap untuk menggunakan cashless sepenuhnya. Karena itu, masih diperlukan penggunaan 70?shless dari empat mesin centre park dan 30% konvensional dari dua pos parkir yang digunakan petugas parkir.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo telah melakuan migrasi sistem parkir. Namun, masih ada beberapa kendala yang perlu diidentifikasi dan menerapkan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan migrasi sistem. Selain itu, evaluasi menyeluruh dari proses migrasi sangat penting untuk menemukan solusi dari kendala sehingga parkir dapat ditingkatkan dan pengguna merasa lebih nyaman. Sementara itu, saran yang dapat dilakukan setelah penelitian ini adalah harus meningkatkan penggunaan media sosial seperti Facebook, youtube maupun Twitter, meningkatkan efisiensi dan produktivitas sistem parkir dengan menambahkan fitur aplikasi mobile. Serta diperlukan wawancara dengan pengguna agar dapat pengalaman pengguna secara langsung.