Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris terkait pengaruh karakteristik chief financial officer berupa usia, tingkat pendidikan, tenure, dan busyness terhadap fraudulent financial reporting. Penelitian ini menggunakan karakteristik chief financial officer sebagai variabel independen dan fraudulent financial reporting sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan variabel kontrol yaitu sales growth, leverage, dan firm age.

Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif menggunakan data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan yang diakses melalui website Bursa Efek Indonesia (BEI) dan website resmi perusahaan. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah perusahaan sektor konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2022. Dengan menerapkan teknik purposive sampling, jumlah unit sampel yang diperoleh sebesar 134 sampel. Data pada penelitian ini merupakan unbalanced data. Pengujian menggunakan regresi logistik sebagai metode analisis data, dengan alat uji statistik Eviews 13.

Hasil penelitian membuktikan bahwa karakteristik chief financial officer berupa tingkat pendidikan dan tenure memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap fraudulent financial reporting. Artinya semakin tinggi pendidikan chief financial officer dan semakin lama masa jabatan chief financial officer, maka semakin rendah kemungkinkan untuk melakukan fraudulent financial reporting. Hasil lain menunjukkan bahwa karakteristik chief financial officer berupa usia dan busyness tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting.