Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan (1) nilai moral yang terkandung dalam webtoon “Dedes” karya Egestigi; (2) karakter tokoh yang ada dalam webtoon “Dedes” karya Egestigi; (3) representament dalam analisis nilai moral dan karakter tokoh pada webtoon “Dedes” karya Egestigi; dan (4) relevansi nilai moral dan karakter tokoh pada webtoon “Dedes” sebagai materi ajar cerpen berlatar belakang sejarah di SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif  kualitatif. Data dan sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari analisis nilai moral dan karakter tokoh menggunakan teori struktural dan semiotik Charles Sanders Pierce; hasil wawancara (guru Bahasa Indonesia dan siswa Kelas XI); observasi terhadap webtoon “Dedes”; dokumentasi dari objek dan pelaksanaan wawancara. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan observasi nonpartisipan, wawancara, dan dokumentasi. Teknik uji validitas data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik, triangulasi teori, dan perbandingan hasil penelitian. Teknik analisis data dilakukan menggunakan analisis data Miles dan Huberman (1994). Hasil penelitan ini adalah sebagai berikut. Kesatu, ditemukan 3 jenis nilai moral, yaitu (1) nilai moral dalam hubungan manusia dengan Tuhan yang meliputi (a) beragama dan yakin akan keberadaan Tuhan; (b) meminta restu orang yang lebih tua atau lebih berilmu ketika akan melakukan suatu hal dalam ranah kebaikan; dan (c) selalu menjaga pikiran dan perkataan agar tidak menimbulkan keburukan; (2) nilai moral dalam hubungan manusia dengan diri sendiri, yaitu percaya pada kemampuan diri sendiri; serta (3) nilai moral dalam hubungan manusia dengan manusia lain, yaitu (a) peduli terhadap sesama; (b) kepekaan terhadap sekitar dan tidak memikirkan diri sendiri; (c) selalu mengucapkan terima kasih kepada siapa pun setelah mendapatkan sesuatu; serta (d) saling mengingatkan, saling memberikan saran, dan memberikan solusi dalam menghadapi suatu masalah. Kedua, ditemukan 8 tokoh dengan karakternya masing-masing, di antaranya (1) Ken Dedes yang optimis dan penuh semangat, sedikit ceroboh, pandai menghargai orang lain, menggebu-gebu, mudah menyimpulkan sesuatu, jeli dan pandai memanfaatkan keadaan, serta pemberani; (2) Tunggul Ametung yang mudah tersinggung, kuat, kejam, cerdik, dan pintar karena dapat mengobservasi suatu hal dengan baik; (3) Ken Arok yang peka terhadap orang di sekitarnya, pandai beralasan, perhatian, peduli terhadap sekelilingnya, kejam (hanya kepada orang-orang tertentu), dan berhati-hati; (4) Mariyo yang solutif, patuh dan setia, serta perhatian dan peduli terhadap orang lain; (5) Nyonya Arum yang mudah terpancing emosi, pandai mempengaruhi, dan meledak-ledak; (6) Sri Baginda Kertajaya yang kejam; (7) Yang Suci Bahaduri yang licik; serta (8) Mpu Parwa yang bertanggung jawab dan tidak gegabah. Ketiga, ditemukan 3 tipe tanda dalam analisis nilai moral dan karakter tokoh, yaitu ikon, indeks, dan simbol. Keempat, hasil analisis webtoon “Dedes” layak dijadikan materi ajar cerpen berlatar belakang sejarah di SMA karena (1) webtoon “Dedes” memiliki unsur pembangun yang sama dengan cerpen; (2) analisis unsur pembangun cerita mendorong fokus siswa; (3) mengetahui unsur pembangun dalam cerita penting untuk memberikan pemahaman mendalam bagi siswa; (4) jalan ceritanya menarik; (5) menumbuhkan motivasi belajar siswa; (6) penggunaan bahasa yang mudah dipahami; (7) membaca dan menganalisis unsur pembangun cerita dapat membantu siswa untuk mengembangkan kreativitas menulis sehingga mendukung salah satu dari enam elemen Profil Pelajar Pancasila, yaitu kreatif; (8) mendukung proses pembelajaran terdiferensiasi; (9) webtoon “Dedes” dapat dijadikan stimulus dalam pembelajaran menulis cerpen berlatar belakang sejarah; serta (10) dapat membantu guru dalam proses pembelajaran.