Analisis Perkembangan Permukiman di Koridor antara Kota Purwokerto – Karanglewas
Penulis Utama
:
Anhar Muttaqin
NIM / NIP
:
K5404001
×Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui perkembangan permukiman di koridor antara Kota Purwokerto-Karanglewas. 2) Untuk mengetahui kecenderungan pola perkembangan permukiman di koridor antara Kota Purwokerto-Karanglewas. 3) Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan permukiman di koridor antara Kota Purwokerto-Karanglewas.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif spasial. Populasi penelitian adalah seluruh permukiman yang terdapat di sepanjang kanan kiri jalan raya utama atau koridor antara Kota Purwokerto-Karanglewas yang terbagi ke dalam 3 ruas permukiman. Teknik sampling yang digunakan adalah Cluster Sampling atau sampel gugus, dengan sampel sebanyak 124 orang kepala keluarga. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah overlay Peta Rupa Bumi Digital Indonesia tahun 1998 dan citra Ikonos hasil rekaman tahun 2007 dilengkapi data lapangan tahun 2009, analisis tetangga terdekat dan analisis tabel silang.
Hasil penelitian ini adalah: 1) Perkembangan permukiman yang terjadi di koridor antara Kota Purwokerto-Karanglewas selama 12 tahun dari tahun 1998-2009 yaitu perubahan penggunaan lahan permukiman dari 216,92 Ha menjadi 270,08 Ha sehingga bertambah 53,16 Ha, hal ini sejalan dengan pertumbuhan kepala keluarga dari 5.183 kepala keluarga menjadi 6.301 kepala keluarga sehingga bertambah 1.118 kepala keluarga. 2) Dari hasil perhitungan analisis tetangga terdekat diketahui pola perkembangan permukiman yang ada di daerah penelitian yaitu pola mengelompok dengan hasil perhitungan T = 0,11 dan kecenderungan perembetan permukiman mengisi ruang kosong secara lambat atau infilling accretion. 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan permukiman yaitu ada 8 macam yaitu a) Tanahnya luas dan harga tanah yang masih murah; b) Dekat dengan tempat kerja; c) Ingin berdiri sendiri atau mempunyai rumah sendiri; d) Tingkat pendapatan yang rendah; e) Adanya sarana transportasi yang memadai ke pusat kota; f) Adanya fasilitas sosial yang memadai; g) Untuk membuka peluang usaha baru; h) Mendapatkan warisan. Berdasarkan faktor-faktor diatas yang paling besar adalah faktor ingin berdiri sendiri atau mempunyai rumah sendiri yaitu (26,61%). Sedangkan di ruas I yaitu faktor dekat dengan tempat kerja (38,10%), ruas II faktor ingin berdiri sendiri atau mempunyai rumah sendiri (40,00%), ruas III faktor ingin berdiri sendiri atau mempunyai rumah sendiri (38,10%).
×
Penulis Utama
:
Anhar Muttaqin
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
K5404001
Tahun
:
2009
Judul
:
Analisis Perkembangan Permukiman di Koridor antara Kota Purwokerto – Karanglewas