Latar Belakang: Masa remaja adalah fase transisi yang kompleks dari masa kanak-kanak menuju dewasa yang ditandai dengan perubahan signifikan dalam aspek fisik, emosional, dan sosial. Banyak permasalahan kesehatan reproduksi yang timbul dan dialami oleh remaja terkhususnya remaja perempuan yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi salah satunya adalah keputihan (flour albus). Keputihan (flour albus) dapat menjadi indikasi adanya sebuah infeksi. Keputihan (flour albus) sangat sering terjadi pada wanita Indonesia karena disebabkan oleh faktor iklim. Selain  itu, Kesadaran tentang pentingnya perilaku feminine hygiene yang krusial dalam mencegah keputihan pada remaja juga masih kurang.  Individu yang memiliki perilaku feminine hygiene yang buruk lebih besar mengalami risiko keputihan dibandingkan individu yang memiliki perilaku feminine hygiene yang baik. Oleh karena itu, perilaku  feminine hygiene menjadi aspek penting dalam upaya pencegahan keputihan (flour albus).

Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang keputihan (flour albus) denan perilaku feminine hygiene pada siswi SMPN 1 Baturetno.

Metode: Desain yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis korelasional menggunakan analisis uji spearman rho. Subjek penelitian ini sebanyak 175 siswi SMPN 1 Baturetno dengan teknik cluster random sampling. Penelitian ini menggunakan kuisioner Tingkat Pengetahuan Keputihan yang berisi 12 item dan Perilaku Feminine Hygiene berisi 14 item yang telah diuji validitasnya.

Hasil: Analisis data berdasarkan metode korelasi menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,321 dengan signifikansi 0,00 (<0>

Kesimpulan: Hasil tersebut menunjukkan hipotesis diterima bahwa terdapat hubungan tingkat pengetahuan tentang keputihan (flour albus) denan perilaku feminine hygiene pada siswi SMP N 1 Baturetno.