Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang tidak bisa diprediksi. Dalam dunia konstruksi, perlu adanya perlakuan khusus dalam merancang dan membuat bangunan agar dapat menahan beban seismik. Jika melihat pada kondisi geografis Indonesia yang rawan bencana gempa bumi, bangunan di Indonesia haruslah bersifat tahan gempa. Namun kenyataannya banyak sekali bangunan rumah tinggal di Indonesia dibangun seadanya dan tanpa memperhitungkan kekuatan bangunan dalam menahan beban gempa. Ciri-ciri yang paling terlihat pada bangunan rumah tinggal non rekayasa adalah mutu beton yang sangat rendah yaitu 4 MPa. Dengan keadaan tersebut dilakukan analisis incremental dynamic untuk membandingkan bangunan rumah tinggal dengan mutu beton 21 MPa dan 4 MPa.

Selain itu, dalam mendesain suatu bangunan, dinding selalu diasumsikan sebagai beban pada balok. Namun dalam beberapa referensi dijelaskan bahwa kekakuan dinding memberikan kontribusi kepada bangunan dalam menahan beban gempa. Oleh karena itu, dilakukan analisis seberapa besar pengaruh kekakuan dinding dalam meningkatkan kapasitas seismik bangunan. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan membandingkan antara model bangunan rumah tinggal sederhana dengan kuat tekan bata dan mortar sesuai hasil pengujian dan bangunan rumah tinggal sederhana dengan kuat tekan bata dan mortar mendekati nol.

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan seberapa besar pengaruh peningkatan mutu beton dan merapatkan jarak sengkang pada kapasitas bangunan dalam menahan beban seismik. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan seberapa besar pengaruh kehadiran dinding pengisi pada suatu struktur bangunan terhadap beban seismik. Metode yang digunakan adalah analisis numerik menggunakan bantuan aplikasi Seismostruct 2023. Model bangunan yang digunakan sebagai representasi keadaan tersebut adalah bangunan rumah tinggal sederhana rekayasa dan non rekayasa : open frame dan infill frame. Analisis yang digunakan adalah incremental dynamic analysis dengan output kurva kapasitas pada setiap model bangunan.

Berdasarkan hasil penelitian, peningkatan mutu beton dan merapatkan jarak sengkang memberikan peningkatan kapasitas seismik bangunan yang signifikan. Kemudian kekakuan dinding memberikan kontribusi yang sangat signifikan dalam menambah kapasitas seismik bangunan. Hal ini dapat terlihat nilai dari perbedaan gaya geser puncak pada setiap model bangunan. Tak hanya itu, peningkatan kapasitas seismik bangunan ini juga berpengaruh pada menurunnya probabilitas kerusakan bangunan akibat beban gempa