×
Kabupaten Klaten merupakan salah satu wilayah yang memproduksi beras organik yang sudah bersertifikat dan terdapat beberapa daerah yang sudah mulai beralih dari pertanian konvensional ke pertanian organik. Kegiatan pemasaran beras organik di Kabupaten Klaten menunjukkan penurunan dari tahun 2020 hingga tahun 2022. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan produksi dan faktor lain seperti adanya persaingan beras organik dari daerah lain yang membuat produsen beras organik di Kabupaten Klaten mengalami kesulitan dalam mempertahankan dan memperluas pangsa pasar. Selain itu, wilayah pemasaran beras organik di Kabupaten Klaten juga terbatas hanya dibeberapa wilayah Solo Raya dan Yogyakarta. Meskipun terdapat upaya pemasaran langsung oleh produsen, namun pemasaran beras organik masih belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi pemasaran beras organik berdasarkan faktor internal dan eksternal, merumuskan alternatif strategi dan menentukan prioritas strategi pemasaran yang tepat dalam memasarkan beras organik di Kabupaten Klaten. Metode dasar penelitian adalah deskriptif analitis. Lokasi penelitian yaitu tiga kecamatan di Kabupaten Klaten meliputi Kecamatan Karanganom, Kecamatan Delanggu, dan Kecamatan Polanharjo. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan tiga kecamatan ini merupakan wilayah dengan urutan luas lahan beras organik terbesar dan penghasil beras organik terbanyak di Kabupaten Klaten. Data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Metode analisis data menggunakan analisis manajemen strategi yang terdiri dari matriks IFE, EFE, IE, SWOT dan QSPM. Hasil analisis IFE menunjukkan total skor 2,643, dengan kekuatan utama adalah produk bersertifikat dengan skor 0,576. Kelemahan utama adalah kemampuan petani dan anggota gapoktan dalam pemanfaatan teknologi masih rendah dengan skor sebesar 0,083. Hasil analisis matriks EFE menunjukkan total skor 2,698 dengan peluang paling besar adalah adanya dukungan dari pemerintah dengan skor 0,516. Ancaman yang paling besar adalah pesaing unggul dalam pemasaran digital dengan nilai skor yaitu 0,10. Hasil matriks IE menunjukkan posisi pemasaran berada pada sel V yaitu posisi pertahankan dan pelihara dengan strategi pengembangan produk dan pasar. Hasil analisis SWOT menghasilkan 8 alternatif strategi. Hasil analisis QSPM menunjukkan strategi prioritas utama yang dapat diterapkan produsen beras organik di Kabupaten Klaten adalah meningkatkan kegiatan promosi melalui media sosial dan teknologi digital lainnya dengan mengikuti trend promosi yang menarik dengan jumlah total attractive score (STAS) sebesar 6,804. Gapoktan diharapkan dapat meningkatkan jumlah produk bersertifikat, kualitas, dan kemasan, menyelenggarakan pelatihan, menjalin kerjasama dengan pemerintah, mengedukasi masyarakat tentang manfaat beras organik, serta mengaktifkan dan menggencarkan promosi melalui media sosial untuk menarik perhatian dan meningkatkan kepercayaan konsumen.