×
Embung adalah waduk berukuran mikro yang berfungsi untuk menampung air pada saat hujan. Air yang terakumulasi ini kemudian dimanfaatkan sebagai sumber air tambahan untuk sistem irigasi pada masa kering. Permasalahan yang ada di embung buntung adalah sering terjadi kekurangan air terutama pada saat musim kemarau dan kondisi embung yang sudah menurun, oleh karena itu perlu dilakukan penilaian kinerja embung dan simulasi operasi pemberian air irigasi. Penilaian embung mengikuti pedoman Penilain kinerja dan AKNOP, Data curah hujan diuji menggunakan metode RAPS (Rescaled Adjusted Partial Sums) untuk mengetahui konsistensi data,simulai pemberian air berdasarkan metode keseimbangan air, kebutuhan air dan evapotranspirasi dianalisis menggunakan metode blanney criddle karena metode ini digunakan untuk wilayah yang mempunyai data iklim, penyinaran matahari, kelembaban udara relatif, dan kecepatan angin penilaian hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja embung : Aspek Kinerja Fisik : 36,15 dari 100, Aspek Kinerja Operasi dan Layanan : 24,75 dari 100, Aspek Keamanan Bangunan dan Lingkungan : 66,55 dari 100 Aspek Kelembagaan : 25,00 dari 100,Hasil simulasi operasi pemberian air menunjukkan bahwa kebutuhan air irigasi rata- rata sebesar 3,13 m³/0,5 Bulan sedangkan kemampuan embung untuk memberikan air irigasi rata-rata sebesar 2,83 m³/0,5 Bulan. Dari hasil simulasi menunjukan bahwa embung belum bisa memberikan air sesuai kebutuhan setiap bulannya. Hal ini ditunjukan dari nilai k yang berbeda setiap bulannya bahkan pada bulan Februari dan Maret nilai k menunjukan angka 0.