×
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada tidaknya pengaruh pembelajaran Fisika menggunakan CTL dan inkuiri terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Suhu dan Kalor, (2) ada tidaknya pengaruh motivasi berprestasi siswa yang tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Suhu dan Kalor, dan (3) ada tidaknya interaksi antara pembelajaran Fisika dengan CTL dan inkuiri dengan motivasi berprestasi siswa terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Suhu dan Kalor. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa SMA N 1 Sragen pada tahun pelajaran 2008/2009 dari kelas XA sampai kelas XG. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling sehingga didapat dua kelas sebagai sampel penelitian yaitu kelas XA dan XF yang masing-masing terdiri atas 32 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik angket dan teknik tes. Teknik angket digunakan untuk mengetahui motivasi berprestasi siswa. Sedangkan teknik tes digunakan untuk memperoleh data kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok bahasan Suhu dan Kalor. Teknik analisis data yang digunakan adalah anava dua jalan dengan isi sel tak sama, kemudian dilanjutkan dengan uji komparasi ganda metode Scheffe dengan taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: (1) ada perbedaan pengaruh penggunaan model pembelajaran CTL dan inkuiri terhadap kemampuan kognitif siswa khususnya pada pokok bahasan Suhu dan Kalor. Selanjutnya dari uji komparasi ganda diperoleh bahwa model pembelajaran CTL memberikan kemampuan kognitif yang lebih baik dari pada model pembelajaran inkuiri, (2) ada perbedaan antara motivasi berprestasi siswa kategori tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa khususnya pada materi pokok Suhu dan Kalor. Selanjutnya dari uji komparasi ganda diperoleh bahwa motivasi berprestasi tinggi memberikan kemampuan kognitif yang lebih baik dari pada motivasi berprestasi rendah, dan (3) tidak ada interaksi antara penggunaan pembelajaran CTL dan inkuiri dengan motivasi berprestasi terhadap kemampuan kognitif siswa dalam mempelajari pokok bahasan Suhu dan Kalor. Implikasi dari penelitian ini adalah guru diharapkan memanfaatkan segala potensi yang ada terutama dalam pembelajaran dan dengan mengaitkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu, guru harus memberikan motivasi kepada siswa agar memiliki motivasi berprestasi yang tinggi sehingga terdorong untuk memahami materi dari pokok bahasan yang ada sehingga memperoleh kemampuan kognitif yang memuaskan.