Koleksi naskah kuno merupakan koleksi dengan value yang sangat besar. Naskah kuno mengandung informasi faktual dan merupakan bukti dari lahirya adat istiadat, hukum tata negara, serta pranata pola kehidupan suatu bangsa di masa lampau. Perpustakaan Museum Sonobudoyo Yogyakarta menjadi salah satu perpustakaan khusus yang tupoksinya menitikberatkan pada penyediaan koleksi berkaitan dengan sejarah kebudayaan di D.I. Yogyakarta, termasuk menyediakan koleksi berupa naskah kuno. Sebagai pengelola koleksi naskah kuno, perpustakaan pernah mengalami kehilangan koleksi naskah kuno dan banyak di antara koleksi naskah tersebut yang sudah mengalami kerusakan pada fisiknya. Atas dasar hal tersebutlah Perpustakaan Museum Sonobudoyo sebagai perpustakaan khusus pengelola naskah kuno memiliki tanggung jawab dalam melestarikan kandungan informasi terhadap naskah kuno yang dikelolanya, salah satunya melalui pelestarian dengan metode digitalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses digitalisasi koleksi naskah kuno di Perpustakaan Museum Sonobudoyo serta kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan digitalisasi tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipan, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa digitalisasi naskah kuno terdiri dari tiga tahapan utama: pra-digitalisasi, digitalisasi, dan pasca digitalisasi. Dari ketiga tahapan utama tersebut, pra-digitalisasi dan pasca digitalisasi merupakan dua tahapan yang belum berjalan dengan optimal, sedangkan digitalisasi sudah terlaksana dengan cukup optimal. Ketidakoptimalan dapat dilihat dari adanya ketidaksesuaian dalam instrumen pendukung pelaksanaan dan belum dilakukannya publikasi dan membuat file cadangan dalam format flipping book dan multimedia CD/DVD. Adapun kendala yang dihadapi bersumber dari empat aspek utama, yaitu anggaran, kebijakan, ketersediaan SDM yang terbatas, dan sering terjadinya galat pada infrastruktur TI.