Perilaku Lentur Akibat Pembebanan Berkelanjutan Dengan Intensitas Beban 35?ri Ultimit Statik Balok Beton Bertulang HVFA-SCC (Kadar Fly Ash 60%)
Penulis Utama
:
Fr. Xavier Veoleta Vania Putri
NIM / NIP
:
I0120062
×<p>Perkembangan infrastruktur yang meningkat diiringi dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk sehingga produksi beton juga meningkat. Meningkatnya produksi semen menyebabkan peningkatan emisi CO2, sehingga diperlukan adanya inovasi beton ramah lingkungan. High Volume Fly Ash-Self Compacting Concrete (HVFA-SCC) yang merupakan penggabungan dua jenis beton High Volume Fly Ash (HVFA) dengan Self Compacting Concrete (SCC). Penerapan pada konstruksi mempertimbangkan adanya beban permanen yang bekerja dalam jangka panjang akan mengakibatkan rangkak pada balok. Penelitian mengenai rangkak balok beton HVFA-SCC masih tebatas, oleh karena itu perlu penelitian lebih lanjut untuk mengkaji pengaruh rangkak terhadap balok.</p><p>Penelitian ini menggunakan campuran fly ash sebanyak 60% sebagai pengganti semen. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian beton segar berdasarkan syarat EFNARC, pengujian kuat tekan, pengujian statik balok, dan pengujian rangkak balok. Pengujian kuat tekan beton menggunakan sampel berbentuk silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Sementara itu, pengujian statik dan pengujian rangkak dilakukan pada balok berukuran 3200 mm × 300 mm × 125 mm dengan dua jenis balok, balok tanpa tulangan tekan dan balok dengan tulangan tekan. </p><p>Dari penelitian ini, dihasilkan rancang campur HVFA-SCC yang memenuhi standar EFNARC (2002). Kuat tekan beton yang diperoleh adalah 35,24 MPa pada umur 28 hari dan meningkat menjadi 44,40 MPa pada umur 210 hari. Pengujian statik balok tanpa tulangan tekan HVFA-SCC terjadi retak pertama saat beban 6 kN dengan lendutan 4,55 mm. Beban ultimit sebesar 11,8 kN dengan lendutan 93,19 mm. Balok dengan tulangan tekan terjadi retak pertama ketika beban 6,25 kN dengan lendutan 2,22 mm. Beban ultimit yang dapat ditahan oleh balok sebesar 14,75 kN dengan lendutan sebesar 255,09 mm. Pola retak yang terjadi merambat secara vertikal, sehingga keruntuhannya dapat diklasifikasikan sebagai keruntuhan lentur. Pengujian rangkak pembebanan 35?ri beban ultimit dilakukan selama 120 hari menghasilkan data berupa hubungan antara defleksi dengan waktu. </p>
×
Penulis Utama
:
Fr. Xavier Veoleta Vania Putri
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
I0120062
Tahun
:
2024
Judul
:
Perilaku Lentur Akibat Pembebanan Berkelanjutan Dengan Intensitas Beban 35?ri Ultimit Statik Balok Beton Bertulang HVFA-SCC (Kadar Fly Ash 60%)