Kaca Boro-bismut dengan komposisi 45Bi2O3 – 40B2O3 – (10-x)TeO2 – 5ZnO –xP2O5 (BBTZP) dimana nilai x = 0; 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5; dan 3 %mol berhasil difabrikasi dengan metode melt-quenching pada suhu tahan 950 °C. Penambahan P2O5 terhadap TeO2 dianalisis untuk menentukan sifat radiasi dan kestabilan termal yang didukung oleh karakterisasi struktur, sifat optik, dan sifat fisik kaca. Hasil karakterisasi X-Ray Diffraction (XRD) mengkonfirmasi struktur amorf dari kaca BBTZP. Massa jenis kaca menurun dari 6,601±0,003 gram/cm3 hingga 5,786±0,004 gram/cm3 seiring bertambahnya konsentrasi P2O5. Nilai indeks bias juga mengalami penurunan. Serapan di daerah UV-Vis mengindikasikan besar transparansi kaca BBTZP berada pada rentang 50-65% serta energi band gapnya menurun. Serapan infra merah  mengkonfirmasi vibrasi ikatan Bi2O3, B2O3, TeO2, ZnO, P2O5, dan terdapat pergeseran pita karakteristik seiring ditambahnya konsentrasi P2O5 pada rentang 400 cm-1 – 1400 cm-1. Hasil uji Differential Scanning Calorymeter (DSC) mengindikasikan kenaikan kestabilan termal dari 139 °C hingga 179 °C seiring bertambahnya P2O5. Uji perisai radiasi menggunakan detektor Geiger Muller, software XCOM, dan Phy-X/PSD menunjukkan nilai daya serap, Linear Attenuation Coefficient (LAC) dan Mass Attenuation Coefficient (MAC) menurun serta nilai Half Value Layer (HVL), Tenth Value Layer (TVL), dan Mean Free Path (MFP) meningkat. Untuk nilai Zeff mengalami penurunan sedangkan Neff mengalami peningkatan. Nilai Exposure Build Factor (EBF) meningkat pada energi sedang dan tinggi.