×
Bawang merah (Allium ascalonicum L.) termasuk salah
satu komoditas hortikultura yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia,
terutama bagian umbinya. Salah satu komoditas bawang merah lokal dengan
kualitas yang unggul dari segi budidaya hingga rasa yang dihasilkan adalah
bawang merah varietas Batu Ijo. Kebutuhan akan komoditas bawang merah terus
mengalami peningkatan, namun tidak diimbangi dengan peningkatan produksi bawang
merah berkualitas unggul. Hal ini dibuktikan dengan kualitas umbi yang
dihasilkan oleh bawang merah lokal. Sehingga perlu dilakukan perbaikan karakter
pada tanaman bawang merah agar mampu bersaing dengan komoditas bawang merah
impor. Salah satunya adalah dengan melakukan pemberian mutagen kimia seperti
kolkisin sebagai proses induksi poliploid. Penelitian bertujuan untuk mempelajari
keragaan bawang merah varietas Batu Ijo generasi M1 hasil perlakuan kolkisin
serta mendapatkan perlakuan yang memberikan hasil paling efektif terhadap hasil
mutasi bawang merah varietas Batu Ijo generasi M1. Penelitian dilaksanakan pada
bulan Agustus hingga Desember tahun 2023 di Rumah Kaca A Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Analisis data yang digunakan
adalah Uji T dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kolkisin mengakibatkan terjadinya keragaan
yang lebih rendah dibandingkan dengan tanaman kontrol (K0P0) yakni adanya
penekanan pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, lingkar batang, dan jumlah
anakan, konsentrasi kolkisin 0,02% dan lama perendaman 12 jam (K1P2) diduga
memberikan hasil paling efektif terhadap mutasi bawang merah varietas Batu Ijo
pada variabel lingkar batang dan jumlah anakan karena memiliki nilai keragaman
yang paling besar, serta konsentrasi kolkisin 0.04% dengan lama perendaman 6
dan 12 jam atau perlakuan K2P1 dan K2P2 menyebabkan kematian menyeluruh tanaman
bawang merah varietas Batu Ijo pada 15 MST.