×
Pekerja Seks Perempuan
(PSP) menjadi salah satu kelompok dengan resiko penularan HIV yang tinggi. PSP telah
menyumbang penularan HIV di Surakarta, maka dari itu perlu adanya solusi untuk
menurunkan angka penularan HIV, salah satunya dengan pemberdayaan. Pemberdayaan
tidak lepas dengan adanya peran stakeholder
didalamnya, dengan begitu penelitian ini akan mendeskripsikan peran yang
dilakukan Yayasan Mitra Alam dalam pemberdayaan ekonomi dan kesehatan PSP di
Surakarta. Lokasi penelitian ini berada di Yayasan Mitra Alam. Pada penelitian
ini, peneliti menggunakan teori Fungsionalisme Struktural dengan skema AGIL
oleh Talcott Parsons. Metode penelitian yang dipakai adalah kualitatif
destriptif dengan studi kasus. Pengambilan data menggunakan data primer
informan staf Yayasan Mitra Alam dan data sekunder melalui informan PSP. Pengumpulan
data yang dilakukan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik
validitas data menggunakan triangulasi sumber. Analisis data yang dipakai dalam
penelitian ini menggunakan analisis interaktif oleh Miles dan Huberman. Hasil
penelitian menunjukkan peran Yayasan Mitra Alam dalam pemberdayaan ekonomi
melalui pemberdayaan internal berperan sebagai fasilitator, sedangkan melalui
pemberdayaan eksternal yayasan berperan sebagai pendamping dan penghubung. Pada
pemberdayaan kesehatan dengan kegiatan penjangkauan dan pemberian layanan
kesehatan, Yayasan Mitra Alam berperan sebagai pemberdaya, sedangkan untuk
pengobatan dan rehabilitasi yayasan berperan sebagai pendamping. Adapun faktor
pendukung meliputi adanya donatur, minat PSP yang tinggi dalam mengikuti
kegiatan pemberdayaan, yayasan memiliki staf mantan PSP, dan adanya berbagai
jaringan kerja yayasan. Faktor penghambat pemberdayaan meliputi pola pikir PSP mengenai
gaji instan, rendahnya pendidikan, banyaknya PSP tersembunyi, ketakutan, tidak
memiliki KTP, susah dalam menentukan jadwal, dan penolakan dari hotspot atau masyarakat. Manfaat yang
dihasilkan dinilai efektif dalam memberdayakan PSP bidang ekonomi yaitu
penghasilan yang stabil, PSP banyak membuka usaha dan tidak melakukan pekerjaan
sebagai PSP lagi, serta meningkatnya keterampilan. Manfaat bidang kesehatan
yaitu meningkatnya kualitas kesehatan PSP dan menggunakan layanan kesehatan
secara mandiri. Pada bidang pengetahuan dan wawasan, PSP dapat menambah ilmu
dan wawasan mengenai penyakit IMS dan HIV. Manfaat pada bidang sosial, PSP tidak lagi merasa
tersingkirkan di dalam masyarakat dan mendapat banyak relasi dari adanya
pemberdayaan.