×
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif komparatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh direksi perempuan dan struktur kepemilikan terhadap financial distress pada perusahaan manufaktur di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Australia tahun 2022 dengan corporate risk taking sebagai variabel intervening. Populasi studi ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar bursa efek setiap negara dengan sampel akhir sebanyak 200 perusahaan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan tahunan dan laporan keuangan dari situs resmi bursa efek masing-masing negara dan website perusahaan. Analisis data menggunakan regresi linier berganda. Analisis jalur (path analysis), uji Sobel, dan uji ANOVA juga digunakan sebagai metode analisis data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, kepemilikan asing memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap financial distress. Sedangkan, direksi perempuan dan kepemilikan keluarga tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Corporate risk taking memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap financial distress. Selain itu, kepemilikan manajerial memiliki pengaruh positif signifikan terhadap corporate risk taking. Sedangkan direksi perempuan, kepemilikan institusional, kepemilikan asing, dan kepemilikan keluarga tidak berpengaruh signifikan terhadap corporate risk taking. Corporate risk taking secara tidak langsung tidak dapat memediasi pengaruh terhadap direksi perempuan, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, kepemilikan asing, dan kepemilikan keluarga terhadap financial distress. Terdapat perbedaan tingkat financial distress antara Singapura dan Australia serta antara Malaysia dan Australia.