Rambutan merupakan komoditas yang banyak dibudidayakan di Indonesia dan dapat diperbanyak secara generatif dan vegetatif. Meski perbanyakan generatif dan perbanyakan vegetatif konvensional seperti stek, cangkok, dan okulasi, lebih sederhana dan tidak memerlukan peralatan khusus; metode tersebut memakan waktu yang lama, membutuhkan banyak tanaman induk, serta hanya mampu menghasilkan jumlah bibit terbatas. Oleh karena itu, kultur jaringan merupakan pilihan alternatif terbaik untuk memproduksi bibit rambutan secara massal. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jenis media dan zat pengatur tumbuh tanaman (BAP) yang paling efektif bagi eksplan rambutan binjai. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Bioteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, yang berlangsung dari Januari hingga Agustus 2021. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor perlakuan dan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah media (MS, 1/2MS, dan WPM) dan faktor kedua adalah tingkat konsentrasi BAP (0, 2, 4, dan 6 ppm). Pengamatan peubah pada penelitian ini yaitu saat muncul tunas, jumlah tunas, panjang tunas, jumlah daun, dan panjang daun; kemudian data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media WPM tanpa penambahan BAP memiliki nilai tertinggi pada semua variabel dan merupakan kombinasi terbaik bagi pembentukan tunas dan daun pada eksplan rambutan binjai.